Hari ke-2 Evaperca: Laporan Hasil Evaluasi Tingkat Dekenat Keuskupan Atambua

0
338 views
Para pastor senior mengikuti kegiatan Aperca Keuskupan Atambua, Belu, Timor, NTT. (Rm. Kris Fallo)

HARI kedua Evaluasi Program dan Perencanaan Program (EVAPERCA) 2016/2017, Keuskupan Atambua, 22 November 2016, di Aula Dominikus, Emaus Belu NTT, menampilkan kepada peserta sidang, beberapa agenda kegiatan.  Di antaranya:  pembacaan jurnal Evaperca hari pertama, laporan evaluasi masing-masing dekenat, input dari narasumber, serta diakhiri dengan perayaan ekaristi dan santap malam bersama.

Laporan Evaluasi program tiap dekenat, mendominasi Evaperca hari kedua. Sebelumnya, tepatnya tanggal 15-16 November 2016 lalu, sudah diadakan evaluasi tingkat dekenat di dekenat masing-masing. Hasil evaluasi per dekenat inilah yang rangkum dan dipresentasikan pada laporan evaluasi tingkat keuskupan.

Untuk diketahui, ada empat dekenat di wilayah Keuskupan Atambua yakni:  Dekenat Belu Utara dengan 17 paroki, Dekenat Kefamenanu dengan 17 paroki, Dekenat Malaka dengan 17 paroki, serta Dekenat Mena dengan 10 paroki.

Banyak program terfokus, relevan dan rutin yang telah dijalankan selama tahun 2016 dengan berfokus pada satu tema bersama yakni pendidikan. Berdasarkan laporan hasil evaluasi per dekenat, dikemukakan bahwa ada banyak program yang telah dilaksanakan.

Ada aspek positif yang dicapai misalnya umat dibekali dengan beragam ilmu dan ketrampilan yang diperoleh, serta semakin banyak tingkat kesadaran umat dalam kehidupan menggereja.

Kegiatan Aperca Keuskupan Atambua diikuti oleh 300-an peserta. (Ist)
Kegiatan Aperca Keuskupan Atambua diikuti oleh 300-an peserta. (Ist)

Meskipun demikian, ada banyak kendala yang ditemui yakni di lapangan.  Yakni masih ada paroki yang tidak melaksanakan program yang telah dicanangkan selama tahun 2016. Selain itu,  juga ketidakkonsistennya para agen pastoral, baik yang tertabis maupun yang terbaptis untuk menjalankan program yang telah direncanakan. Kurangnya kerjasama dan komunikasi antara agen pastoral ini menyebabkan tidak terlaksananya program yang telah disepakati bersama.

“Pendidikan kita masih mengalami banyak kemelut. Banyak yang masih yang masih harus kita benahi dalam kaitan dengan pendidikan, baik secara nasional, apalagi tingkat lokal. Kita membutuhkan data yang akurat agar kita bisa mengambil sikap dan langkah-langkah yang cocok dan sesuai,”  kata Uskup Keuskupan Atambua,Mgr. Dr. Dominikus Saku Pr, saat memberi catatan usai mendengar laporan hasil evaluasi per dekenat.

Hadir juga dalam Evaperca ini adalah  Bupati Belu Bapak Willy Lay SH sebagai narasumber. Ia memberi pencerahan dan gambaran tentang perekonomian di Kabupaten Belu. Lainnya Rm. Urbanus Hala Pr dari Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Atambua, dan Rm. Zeferino Afaat Pr yang membawakan materi tentang ternak babi.

Kegiatan Evaperca hari kedua yang dihadiri oleh sekitar 300 orang peserta. Yakni,  para pastor paroki, pastor rekan, para suster, frater, bruder, diakon, serta utusan dari Dewan Pastoral Paroki (DPP). Acara ini ditutup dengan perayaan ekaristi dan santap malam bersama.

Sesuai jadwal, evaluasi akan berlanjut pada hari ketiga dengan laporan perencanaan program kerja 2017, per dekenat di wilayah Keuskupan Atambua.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here