Jangan Menunda Hidup Benar

0
Berserah pada Tuhan dan jangan menunda hidup benar
  • Bacaan 1: Kej. 6:5-8,7:1-5,10
  • Injil: Mrk. 8:14-21

Hidup benar artinya hidup dengan integritas, menghormati setiap makhluk dan berusaha mencapai tujuan hidup dengan cara yang positif dan konstruktif. Hidup secara jujur, sesuai dengan nilai moral dan etika, sesuai dengan ajaran iman.

Tuhan melihat bahwa kehidupan manusia telah rusak dan penuh dengan kejahatan yang akan membahayakan kehidupan di bumi. Tuhan begitu kecewa karena manusia tidak lagi hidup dengan benar di hadapan-Nya.

Maka Tuhan memutuskan untuk menghancurkan (membinasakan) ciptaan-Nya dan ingin memperbaharuinya. Disini jelas Tuhan memutuskan menghukum dunia untuk diselamatkannya.

Kisah Nuh juga dikenal sebagai “Kisah Penciptaan Kedua” dari Allah.

“Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi,

  • baik manusia maupun hewan dan
  • binatang-binatang melata dan
  • burung-burung di udara,

sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.

Tetapi Tuhan melihat ada satu orang yang benar dalam kehidupan manusia, yaitu Nuh. Maka Nuh beserta keluarganya dan binatang-binatang pilihan-Nya, akan diselamatkan-Nya melalui sebuah bahtera.

Nuh menaati perintah Tuhan dengan segera dan tanpa ragu. Meski banyak orang mungkin menganggapnya gila karena membuat bahtera di daratan. Mereka yang ada dalam bahtera akan menjadi “role model” dalam pembaharuan kehidupan yang baru.

Dalam bacaan injil, Tuhan Yesus mengingatkan tentang pemahaman rohani yang benar, iman yang teguh dan jangan mengeraskan hati ketika Tuhan menolongmu.

Dalam percakapannya dengan para murid, ternyata komunikasi itu “tidak nyambung”. Para murid masih berpikir tentang kekuatiran duniawi padahal mereka sedang ada bersama-Nya. Mereka kembali diingatkan akan peristiwa mukjizat penggandaan roti. Bahwa Tuhan sanggup memberi solusi atas buntunya suatu masalah dalam hidup.

Tuhan ingin para pengikut-Nya, hidup mengandalkan-Nya, dan hidup berintegritas.

“Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”

Dalam hal ini, ragi menjadi simbol sebuah pengaruh negatif atau ajaran yang dapat merusak:

  • Ragi Farisi mewakili kemunafikan dan ajaran yang salah
  • Ragi Herodes mengacu pada pengaruh duniawi dan kekuasaan yang menyesatkan.

Itu semua bisa merusak kehidupan di dunia ini.

Pesan hari ini

Tuhan sangat peduli dengan integritas dan kehidupan yang benar.

Di dunia ini, antara kebenaran dan kejahatan memang hidup berdampingan. Namun Tuhan selalu punya cara dan memberi harapan dan keselamatan bagi mereka yang hidup benar.

“Pilihan hidup yang kamu buat hari ini akan menentukan kehidupan hari esokmu. Pilihlah dengan bijak.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version