Kardinal Suharyo di Kongres XXI WKRI 2023: Program WKRI Identik Program Yesus untuk Kesejahteraan Bersama (3)

0
64 views
Kardinal Suharyo di Kongres XXI WKRI 2023. (Romo Ferry SW)

KARYA WKRI di seluruh Indonesia dalam keyakinan iman adalah bagian karya agung Tuhan. Semoga WKRI membaca kehendak Allah dalam tanda tanda iman dengan iman.

Tema Kongres adalah “Peran Perempuan Mewujudkan Kesejahteraan Bersama dalam NKRI”.

“Saya mengganti teks Injil dengan kisah Yesus yang tampil menyampaikan program kerja Yesus memaklumkan Tahun Rahmat Tuhan. Program Yesus itu sama dengan program WKRI utk memajukan kesejahteraan bersama,” ungkap Kardinal Suharyo dalam homilinya saat perayaan ekaristi membuka gelaran Kongres XXI WKRI 2023 di Jakarta, Jumat petang tanggal 27 Oktober 2023.

Gelaran Kongres XXI WKRI 2023 dibuka dengan perayaan ekaristi bersama Kardinal Suharyo dan para imam pendamping WKRI. (Romo Ferry SW)
Perayaan ekaristi membuka gelaran Kongres XXI WKRI di Jakarta, 26-29 Oktober 2023. (Romo Ferry SW)
Kardinal Suharyo bersama para imam pembimbing rohani WKRI dalam gelaran misa pembukaan Kongres XXI WKRI 2023 di Jakarta. (Romo Ferry SW)

Damai sejahtera

  • Cita-cita umat Allah adalah shalom atau damai sejahtera yaitu hubungan yang baik dengan Tuhan, sesama, dan alam.
  • Cita-cita shalom yang lengkap itu tiap 50 tahun dibangun kembali dengan Tahun Rahmat Tuhan atau Tahun Jubileum.

Saat itulah, semua budak dibebaskan, tanah yang dulu pernah dirampas harus dikembalikan. Dengan cara itu, Tahun Rahmat Tuhan itu sama dengan kesejahteraan bersama atau bonum commune.

“Yang satu memakai ‘bahasa’ Kitab Suci. Yang lain pakai ‘bahasa’ UUD 1945. Tetapi, maksudnya sama. Dalam UUD 1945 ada empat tujuan atau cita cita kemerdekaan Indonesia. Salah satunya memastikan kesejahteraan umum. Pertanyaannya, sesudah 78 tahun merdeka, apakah cita cita kemerdekaan tersebut sudah tercapai?,” kata Kardinal Suharyo.

“Namun, kita bersyukur Indonesia sudah maju. Meski, di sisi lain masih jauh dari tercapai,” lanjut Kardinal Suharyo dalam homilinya saat ekaristi pembukaan Kongres XXI WKRI di Jakarta, Jumat (27/10).

Kardinal Suharyo beri homili di ekaristi pembukaan Kongres XXI WKRI di Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. (Romo Ferry SW)
Kardinal Suharyo di ekaristi pembukaan Kongres XXI WKRI di Jakarta 2023: Program WKRI identik dengan program kerja Yesus, karena sama-sama memperjuangkan kesejahteraan bersama. (Romo Ferry SW)

Kita tahu soal tengkes atau stunting yang terjadi karena anak-anak tidak mendapat asupan yang cukup. Sehingga perkembangan tumbuhnya tidak berlangsung dengan baik dan tingkat kecerdasannya tidak berkembang.

Tahun 2022 angka prevalensi tengkes 21,9%. Di sisi lain, sampah makanan sangat banyak yang kalau diuangkan nilainya 330 trilyun.

“Maka salah satu contoh keterlibatan kita yang sederhana adalah tidak membuang makanan. Angka kecerdasan masyarakat Indonesia itu 78,49 % di bawah standar 82% atau nomor dua dari bawah di Asia Tenggara,” jelas Kardinal Suharyo.

Ilustrasi: Sr. Laurentina SDP tengah mendampingi keluarga korban praktik merekrut tenaga kerja migran ilegal di wilayah NTT. (Ist)

Praktik perdagangan orang

Kata baru lainnya yang kini lagi ngetren adalah TPPO atau Tindak Pidana Perdagangan Orang. Ada orang yang karena lemah ekonomi menjadi rentan sasaran praktik perdagangan orang.

“Tingginya tengkes, rendahnya kecerdasan, dan tingginya TPPO adalah tanda tanda bahwa cita-cita kemerdekaan masih terlalu jauh,” tandas kardinal. “Lebih baik menyalakan lilin kecil di dalam kegelapan,” sambungnya.

WKRI telah melakukan banyak hal untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

Jiwa kita membutuhkan motivasi jiwa dari motivator. Selain itu, kita harus ikut memaklumkan Tahun Rahmat Tuhan sebagai inspirasi dari iman kristiani kita.

“Semoga keputusan Kongres XXI WKRI dibimbing dan muncul dari inspirasi iman. Amin,” kata kardinal menyudahi homilinya di perayaan ekaristi pembuka kongres. (Berlanjut)

Baca juga: Kongres WKRI XXI Tahun 2023 di Jakarta, Apa dan Sejarahnya (2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here