Kardinal Walter Kasper: Makin Pudarnya Kerahiman Dunia

0
258 views
Ilustrasi - Aku menghendaki belas kasih - stlcatholicyouth

WALTER Kasper adalah seorang kardinal dan teolog Katolik Jerman. Ia lahir di Heidenheim an der Brenz, Jerman, 5 Maret 1933.

Ia merupakan salah satu teolog Katolik paling berpengaruh dari generasi sebelumnya, yaitu mantan rekan tanding dan kolega di Kuria Roma, Joseph Ratzinger alias Paus Emeritus Benediktus XVI.

Menurut Walter Kasper, kerahiman dunia yang mulai pudar menjadi dasar pemikiran-pemikirannya.

Pudarnya kerahiman dunia dapat dilihat dari terjadinya peristiwa-peristiwa kemanusiaan yang mengesampingkan kerahiman seperti Perang Dunia II, Kamp Konsentrasi, peristiwa World Trade Center 2011, dsb.

Selain itu, munculnya paham ateis, perkembangan ilmu pengetahuan, dan macam-macam ideologi yang tidak sejalan atau bertentangan dengan prinsip kemanusiaan menjadi dasar terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut. Ditambah, pembahasan yang membicarakan tentang kerahiman seringkali dilupakan dalam teologi sistematik.

Maka dari itu, Kasper mendalami apa arti kerahiman dari dasar pemikirannya serta dari Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Kasper menyampaikan beberapa poin-poin teologis kerahiman antara lain:

  • Allah Maharahim. Terdapat pesan tersirat dalam pewahyuan Allah di Gunung Horeb, yaitu Allah hidup, bertindak, mengatur, menebus, dan mengungkapkan bahwa Allah ada pada diri-Nya sendiri. Atribut Allah yang utama adalah kerahiman-Nya.
  • Yesus Kristus sebagai Puncak Pewahyuan Diri dan Kerahiman Allah. Dapat dilihat melalui lima pokok bahasan, yaitu bagaimana Allah merancang penciptaan dalam kerangka Yesus, adanya mukjizat yang terlihat bahwa Yesus merupakan kedatangan Allah, Yesus yang berperan sebagai puncak pewahyuan Allah, ungkapan perilaku Bapa di surga dapat dilihat dari perumpamaan Yesus tentang orang Samaria, dan yang terakhir adalah wafat dan kematian Yesus yang mengungkapkan puncak kerahiman Allah.
  • Gereja sebagai Sakramen Kerahiman. Peran Gereja sebagai tubuh Kristus menjadi subjek atau pelaku kerahiman Allah. Selain itu, Yesus yang memberi misi pengampunan dan perutusan untuk membebaskan manusia melalui Roh Kudus kepada para murid telah dijadikan dasar Sakramen Rekonsiliasi yang kini dilaksanakan dalam Gereja.

Pastoral kerahiman

Selain poin-poin teologis kerahiman, Kasper juga menyampaikan poin-poin pastoral teologi kerahiman.

Kasper berpendapat bahwa kerahiman sebagai intisari Injil memiliki konsekuensi dalam praksis kehidupan orang Kristiani, kehidupan Gereja, dan kehidupan sosial-masyarakat.

Tidak hanya berhenti pada tataran konsep atau teori yang terasing dari praksis dan berbagai realita dunia dan juga tidak berhenti pada tingkatan ekspresi rasa kasihan sentimental.

Praksis kerahiman umat Kristiani dapat dilakukan melalui tujuh karya kerahiman dan belas kasih jasmaniah dan batiniah.

Tujuh karya

Tujuh karya belas kasih jasmaniah antara lain, memberi makan kepada yang lapar, memberi minum pada yang haus, memberi perlindungan bagi orang lain atau orang asing, memberi pakaian kepada yang telanjang, merawat orang sakit, mengunjungi orang yang dipenjara, dan menguburkan orang yang meninggal.

Tujuh karya belas kasih batiniah antara lain, menasihati orang yang ragu, mengajari yang belum tahu, menegur orang yang berbuat dosa, mengampuni yang menyakiti, menerima orang yang menyusahkan dengan sabar, dan berdoa bagi orang yang hidup maupun yang sudah meninggal.

Pudarnya kerahiman dunia bukan merupakan pertanda yang baik dalam kehidupan.

Maka dari itu, dengan melaksanakan tujuh karya belas kasih jasmaniah dan batiniah, kita sebagai mahasiswa dan umat Katolik turut mengatasi pudarnya kerahiman dunia. Sekaligus juga mencerminkan tindakan dan perilaku umat Katolik di kehidupan masyarakat.

Sehingga sedikit demi sedikit kita sebagai manusia dapat mengembalikan kerahiman dunia menjadi seperti semula.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here