Kehidupan Akan Mencari Jalannya

0
476 views
Berani mengakui kesalahan?

Rabu, 23 November 2022

  • Why. 15:1-4.
  • Mzm. 98:1,2-3ab,7-8,9.
  • Luk. 21:12-19

HIDUP itu anugerah. Banyak orang yang terpana, kala melihat jejak-jejak kehidupan yang pernah dilakoninya.

Dalam banyak keterbatasan manusia mampu melewati saat-saat yang berat dalam hidupnya.

Jika hanya mengandalkan kekuatan sendiri bisa dipastikan bahwa akan banyak kegagalan dan derita namun karena campur tangan Tuhan justru banyak keajaiban yang boleh diterima.

Setiap orang punya masa depan dan kebahagiaannya sendiri. Tidak seorang pun boleh bertindak arogan dan menyepelekan masa depan orang lain.

Tuhan punya jalan yang indah bagi setiap manusia dan Dia akan membela manusia yang setia pada-Nya.

“Aku hanya bisa mengucapkan syukur atas kehidupan yang kini boleh aku jalani,” kata seorang bapak.

“Sepuluh tahun lalu, semua orang menuding aku sebagai biang masalah yang mempermalukan keluarga,” ujarnya.

“Saat itu, memang menjadi saat yang kelam bagiku, dan semuanya memang murni kesalahanku,” katanya dengan jujur.

“Saya salah jalan dan sesat hingga merugikan keluarga dalam banyak bidang,” sambungnya.

“Semua menyalahkan saya dan semua meninggalkan saya, karena memang saya telah mengecewakan harapan mereka,” lanjutnya.

“Dalam keterpurukan itu, saya merasakan kesepian yang amat dalam,” ujarnya.

“Saat itulah, saya tahu apa makna cinta sejati, ketika semua orang menghujatku, isteriku orang yang selalu menerimaku dan menghiburku,” katanya.

“Ketika aku bisa seperti ini, sungguh ini menjadi persembahanku padanya yang tidak henti mendukungku,” tegasnya.

“Tak henti-hentinya bibirku berucap syukur pada Tuhan, serta dengan tulus mengucap terima kasih pada istriku yang baik,” tuturnya.

“Tuhan tidak akan membiarkan kita terlunta-lunta, Dia dengan caranya akan selalu menompang dan membantu kita,” sambungnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.

Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”

Di kalangan orang zaman sekarang, ada kecenderungan ingin segalanya jelas, mudah dan menghilangjan misteri. Ada yang bersemboyan, kecil dimanja, muda foya-foya, tua bahagia, mati masuk surga.

Itulah paham teologi kemakmuran. Mereka menandai kepercayaannya sebagai pengikut Kristus, dengan kenikmaktan dan kemakmuran.

Kesulitan tidak lagi menindas kita orang yang percaya, tetapi justru kenikmatan, kemapanan, dan kemakmuran yang akan menikam kita.

Kita hendaknya selalu percaya bahwa Kristus telah menderita dan mati bagi dosa dunia. Ia telah menjadi teladan bahwa kasih adalah di atas segalanya, bukan kenikmatan.

Hendaklah kita senantiasa menghayati Injil, ketika penderitaan datang, kita tidak lari sembunyi.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku percaya bahwa jalan salib adalah jalan keselamatan bagiku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here