Keseriusan Menjadi Kristen

0
486 views
Ilustrasi - Menjadi kristiani. (Ist)

Bacaan 1: Flp 2:12 – 18
Injil: Luk 14:25 – 33

ALLAH telah mewahyukan Diri kepada manusia lewat sabda-sabda-Nya yang bisa kita baca dalam Kitab Suci. Kemudian, manusia menanggapi pewahyuan tersebut melalui iman.

Namun demikian, Allah memberi kebebasan kepada manusia, apakah mau menanggapi pewahyuan-Nya atau menolak untuk menanggapi.

Dengan menanggapi pewahyuan-Nya maka orang beriman akan beroleh Keselamatan Allah. Ada banyak cara orang mengimani Kristus, lewat baptis bayi, kesadaran diri untuk dibaptis, atau mungkin karena perkawinan.

Tentu saja masing-masing punya alasan dan motivasi yang berbeda namun satu tujuan akhir, yaitu “Keselamatan Kekal” yang dari Allah.

Bacaan-bacaan hari ini menegaskan keseriusan seseorang untuk menjadi Kristen. Rasul Paulus menegaskan agar jemaat Filipi tetap teguh dalam iman. “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar… Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.”

Jalan menuju “Keselamatan” harus terus dikerjakan dengan sukacita lewat bimbingan Roh Kudus, agar tidak kehilangan karunia “Keselamatan” tersebut.

Sebab Allah adalah penyelenggara hidupku, dan ia menugaskanku menjadi terang bagi orang lain.

Tuhan Yesus hari ini mempertanyakan “keseriusan untuk mengikuti-Nya”.

Ada syarat yang harus dipenuhi, bahwa menjadi murid-Nya tidak bisa setengah-setengah. Sikap tidak tegas adalah merupakan salah perhitungan yang tragis.

Hal ini, Ia tegaskan dalam dua contoh perumpamaan bahwa seseorang harus memiliki perhitungan yang matang.

Perumpamaan saat merencanakan pembangunan gedung dan saat akan maju perang menegaskan bahwa seseorang harus tahu betul apa yang akan dikerjakannya.

“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”

Kata “membenci” dalam pernyataan Tuhan Yesus itu, harus dimaknai sebagai “tidak begitu memilih”.

Menjadi Kristen adalah panggilan yang menuntut segalanya, diterima dengan kematangan kebebasan. Seorang Kristen dipanggil untuk bertumbuh dan berbuah sebagai murid Kristus yang semakin baik.

Pesan hari ini

Menjadi Kristen harus siap meninggalkan segalanya, memikul salib, taat dan penyangkalan diri. Konsisten dalam mengerjakan “Keselamatan Allah”. Siapkah?

“Pertumbuhan dimulai saat kita mulai menerima kelemahan sendiri. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here