Puncta
9 Desember 2024
HR. St. Perawan Maria Dikandung tanda noda
Lukas 1: 26-38
KETIKA Shopping Center (Sekarang Taman Pintar) dan terminal angkutan kota Yogyakarta masih berada di belakang Benteng Vredeburg, ada taman kecil di Jalan Senopati, di depan Gereja Kidul Loji.
Di taman itu sering dipakai mangkal para waria sampai dinihari. Romo Benny Sumintarto punya pengalaman lucu dengan mereka di depan Gereja Kidul Loji.
Dulu ada WC umum di taman itu yang kumuh dan bau. Tetapi anehnya di dekatnya ada tanaman bunga mawar yang indah warnanya. Bunga mawar itu disirami dengan air comberan dari WC umum itu.
Walau pun airnya kotor dan bau, tetapi mawar itu tetap menunjukkan keindahan dan kemegahannya.
Hari ini kita merayakan Bunda Maria yang dikandung tanpa noda dosa. Setiap manusia mewarisi dosa asal dari Adam. Oleh karena warisan dosa asal itu melekat, menyatu pada kemanusiaan kita, kita tampaknya lebih cenderung dan mudah untuk berdosa dan melakukan kejahatan daripada melakukan kebajikan-kebajikan.
Kendati kemanusiaan kita berdosa, tetapi Allah mengecualikan Maria sebagai Perawan yang dikandung tanpa dosa. Karena Maria melahirkan Sang Juruselamat yang kudus, tak berdosa. Maka Rahim Maria pun disucikan oleh Sang Putra yang lahir daripadanya.
Sebagaimana mawar itu tetap indah, mulia, harum, dan cantik warnanya, kendati dia tumbuh dan disiram dengan air yang kotor dan berbau. Demikian pun Maria tetap suci murni dan bersih dari noda dosa kendati hidup di tengah dunia yang kotor dan berdosa.
Maria sudah sejak kekal ditentukan Allah untuk menjadi Bunda PuteraNya, Sang Penebus dunia. Ia ditentukan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, dan karena itu sejak awal hidupnya, ia dipersiapkan untuk mengemban tugas luhur ini dengan kesucian. Melalui dialah Tuhan menyalurkan rahmat keselamatan.
Maria menjadi teladan kesucian kita umat manusia. Dengan kesetiaan dan kesuciannya, kita bisa meniru perjuangannya mencapai kekudusan. Per Mariam ad Jesum, melalui kesucian Maria kita sampai pada keselamatan Yesus Kristus.
Naik perahu menuju Kalimantan,
Bersandar dulu di Pulau Bawean.
Maria teladan kaum beriman,
Tetap setia menuju keselamatan.
Wonogiri, salam ya Maria
Rm. A. Joko Purwanto, Pr