Membangun Pondasi Kuat

0
885 views
Ilustrasi - Cor beton untuk pondasi bangunan. (Ist)

Bacaan 1: Kol 2:6 – 15
Injil: Luk 6:12 – 19

DALAM sebuah bangunan, satu hal yang sangat penting adalah pondasi. Sebelum mendirikan sebuah bangunan maka pertama yang dibangun adalah pondasinya.

Pondasi punya fungsi utama sebagai penopang beban bangunan di atasnya.

Maka pondasi harus dibuat semaksimal mungkin dan penuh perhitungan. Agar kuat dan tahan terhadap segala gangguan, terutama bencana alam.

Salah satu dari empat sifat penting dari Gereja Katolik adalah apostolik (tradisi rasuli).

Gereja “dibangun atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.” (Ef. 2:20).

Gereja Katolik mementingkan hubungan historis, turun temurun, selang para rasul dan pengganti mereka, yaitu para uskup.

Dengan demikian juga menjadi jelas mengapa Gereja Katolik tidak hanya mendasarkan diri dalam hal ajaran-ajaran dan eksistensinya pada Kitab Suci. Melainkan juga untuk Tradisi Suci dan magisterium Gereja sepanjang masa.

Untuk membangun pondasi Gereja yang rasuli, Tuhan Yesus memilih dua belas rasul-Nya. Tuhan berserah pada Bapa-Nya dalam doa dalam memilih para rasul tersebut.

Tugas mereka membantu dalam pengajaran yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri kepada seluruh bangsa di dunia.

Tuhan Yesus justru memilih orang-orang yang sederhana, bukan dari kalangan elit.

Mereka dibentuk menjadi pondasi yang kuat untuk mengajarkan iman Kristus di kemudian hari.

Maka dalam peneguhannya kepada jemaat Kolose, Rasul Paulus menasihati jemaat untuk tetap berpegang teguh pada ajaran Kristus.

Saat itu, jemaat sedang diganggu oleh para pengajar sesat yang mengajarkan ajaran berbeda dan bisa menjauhkan mereka dari Kristus.

Dengan berpegang pada ajaran Kristus, iman akan bertumbuh dan berbuah sehingga tidak terlepas dari-Nya.

Pesan hari ini

Tetap teguh dalam iman Kristus dan jangan sampai terlepas. Dengan berserah pada Bapa-Nya dalam doa, Tuhan Yesus membangun pondasi Gereja yang kuat diatas dasar para rasul yang telah dipilih-Nya.

Tetap berpegang pada ajaran Kristus, seperti yang telah diajarkan oleh para rasul dan penerusnya yaitu Bapak Uskup.

“Ketika kamu melihat salib, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu. Ketika kamu memandang Hosti Suci, kamu juga memahami betapa Yesus mencintaimu saat ini. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here