SAAT ini, tantangan iman yang dihadapi Gereja di antaranya hilangnya harapan. Banyak orang mengalami tekanan. Hilangnya harapan menyebabkan orang tidak bisa memaknai rasa syukur yang diterima dalam hidup.
Romo Albertus Bagus Laksana SJ tampil hadir di kampus Politekni ATMI Surakarta, 15 September 2024. Saat ia menjadi nara sumber acara “Bincang Santai Spiritualitas Ignatius: UAP dalam Konteks Iman Berjenjang dan Berkelanjutan”. Dikemas dengan tema “Memupuk Iman dalam Kegalauan Sehari-hari”.
Menumbuhkan harapan
Romo Albertus Bagus Laksana SJ mengajak para katekis;guru agama Katolik dan pengelola sekolah Katolik menumbuhkan selera iman bagi kaum muda.
Selera iman merupakan pendekatan atau upaya mendampingi kaum muda sesuai konteks cara pandang kaum muda.
Selain itu, menyinggung tentang tahun 2025 yang ditetapkan Paus Fransiskus sebagai Tahun Peziarahan Harapan, Romo Bagus Laksana SJ -kini Rektor Universitas Sanata Dharna Yogyakarta-mengajak para katekis menumbuhkan kembali semangat doa mendoakan “Sembahyang Mbangun Pangarep-arep” atau Doa Pengharapan.
Mari sering kita doakan, selain mengajarkan doa-doa harian Katolik pada para katekumen babtis.
Sembahyang Mbangun Pangarep-Arep
Allah ingkang Mahamirah, kawula ngajeng-ajeng lan njagekaken badhe nampi saking Sampeyang dalem kabegjan langgeng. Anggen kawula ngajeng-ajeng wau kanthi mantep, jalaran Sampeyan Dalem ingkang janji, Allah ingkang Maha Kuwaos, sae dhateng kawula, lan mboten nate mblenjani janji.
Gusti, kakiyatna pangajeng-ajeng kawula.
(Kapendhet saking buku Kidung Adi No. 8)
Doa Pengharapan
Tuhan yang mahamurah, karena jasa Yesus Kristus, aku mengharap menerima dari pada-Mu, bahagia kekal serta semua rahmat yang perlu untuk menerimanya.
Aku mengharap semuanya itu dengan harapan penuh, sebab yang berjanji Engkau sendiri Tuhan yang Mahakuasa dan Mahamurah untuk kami dan setia pada janji-Mu.
Tuhan, kuatkanlah pengharapanku.