Mengelabui Sesama

0
1,629 views

“Hati-hatilah terhadap ahli Taurat yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” (Mrk 12, 40)

DUA hari yang lalu saya mendapat BC yang berpesan agar hati-hati dengan frater gadungan yang bernama Rian. Dia mengaku frater diosesan KAJ, kenal dengan banyak romo, pernah menjalani TOP di paroki, ingin retret pribadi dan akan ditahbiskan menjadi imam bulan Agustus. Suster di Lembang pun menerimanya dengan senang hati untuk tinggal dan retret di sana. Saat para suster adorasi, Rian mulai beraksi, yakni mengambil dua buah laptop. Rian ternyata frater gadungan yang bisa mengelabui mata orang lain. Rian merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang sering mengelabuhi sesamanya.

Perilaku seperti ini sering dilakukan banyak orang tanpa pembatasan usia atau status sosial. Bahkan ahli Taurat, sebagai orang yang terpandang dan terpelajar pun, mengelabui mata banyak orang. Yang berbeda adalah cara dan motivasi mereka. Rian mengelabui orang dengan menyebutkan status sosial sebagai calon imam; ahli Taurat mengelabui mata orang dengan doa yang panjang;yang lain mengelabui mata orang dengan kata-kata manis, pakaian tertentu, janji dan harapan muluk, rayuan dan bujukan, tangis dan ratapan serta memposisikan diri sebagai kurban kekerasan atau ketidakadilan, serta dengan cara lain seturut kemampuan dan pengalaman masing-masing.

Motivasi dalam mengelabui orang lain pun berbeda-beda: untuk membela diri, mendapatkan keuntungan material, menarik simpati dan belas kasih, menjaga nama baik dan alasan lainnya. Motivasi tersebut lebih terarah pada kepentingan atau keuntungan diri, yang sifatnya jahat, karena bisa merugikan orang lain.

Banyak orang bisa dikelabuhi dan terkecoh oleh ulah mereka, karena mereka kurang hati-hati dan waspada; mudah percaya, dibujuk dan dirayu; percaya tanpa apriori dan prasangka; tidak mau dan tidak mampu membuat penyelidikan atau pengenalan secara mendalam; miskin informasi dan tidak membuat pertimbangan kritis.

Memang tidak mudah untuk mengenali seseorang secara utuh dan mendalam dalam waktu yang singkat, apalagi mengenali apa yang ada di dalam hati, pikiran dan kehendak mereka. Dalam hal apa saya pernah dikelabuhi atau mengelabui orang lain? Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here