Pelita Hati: 12.01.2023 – Rendah Hati Mengabdi dan Melayani

0
730 views

Sahabat pelita hati,

KUSTA adalah penyakit yang membuat orang dijauhkan dan disingkirkan oleh masyarakat pada waktu itu. Bahkan orang yang sakit kusta dikategorikan sebagai najis sehingga tak diperbolehkan bersosialisasi.dengan sesamanya dan tak boleh beribadah di bait Allah. Karenanya dapat dipahami jika orang sakit kusta yang disembuhkan Tuhan ini tak bisa membendung rasa gembiranya ketika ia benar-benar telah dibebaskan dari sakitnya. Walau Tuhan melarang untuk memberitahu siapa pun kecuali imam-imam, ia tetap mengabarkannya kepada setiap orang yang dijumpainya. Mengapa orang kusta ini mengalami penyembuhan? Tentu karena ia sangat percaya pada maha kuasa Tuhan. Iman lah yang menyebabkan si kusta itu mengalami penyembuhan.


Sahabat terkasih,

Dua pesan keutamaan dapat kita petik dari pelita sabda ini, pertama, mujizat Tuhan itu sungguh ada dan nyata. Syaratnya adalah percaya. Kita yakin mujizat-Nya tetap berkarya di antara kita hingga saat ini. Kedua, Tuhan mengajarkan kita untuk memupuk semangat hidup berbelas kasih kepada sesama dan menjauhkan diri dari sikap sombong dan membanggakan diri sendiri. Tuhan melarang si kusta yang sudah disembuhkan-Nya untuk memberitahu siapa pun. Inilah teladan kerendahan hati Tuhan. Bukan pujian yang dicari tetapi hanya melayani dan mengabdi. Semoga kita pun mampu menjadi pelayan yang rendah hati di zaman ini. Tuhan tak menilai jenis pelayanan dan pekerjaan kita, tetapi Ia menghargai kesungguhan kita dalam mengabdi dan melayani dengan rendah hati.

Buah Markisa buah delima, 
sedikit asam segar rasanya. 
Berbelas kasih kepada sesama, 
mewartakan kasih cinta-Nya. 

Ini kisah kuda sembrani, 
kuda dalam cerita mitologi. 
Rendah hati mengabdi dan melayani, 
itulah ajaran dan teladan Tuhan yang suci. 

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Ibrani 3:7-14 

Markus 1:40-45


Seorang  yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here