Pelita Hati: 22.12.218 – Madah Kerendahan Hati

0
1,525 views

Bacaan Lukas 1:46-56

Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. (Luk.1:46-50)

Sahabat pelita hati,

INILAH sepenggal dari Kidung Maria atau yang dikenal dengan Magnificat kata dari bahasa Latin yang berarti memuliakan. Kidung Maria ini merupakan lanjutan dari kisah perjumpaan Maria dan Elisabeth (Luk.1:39-45). Setelah Elisabeth memuji Maria sebagai ibu yang berbahagia dan terberkati, Maria tak lantas membusungkan dada sebagai tanda bangganya. Ia justru melambungkan pujian kepada Bapa, Tuhan yang agung dan penuh belas kasih. Pesan pokoknya adalah bukan manusia (kita) yang layak dipuji tetapi Tuhan yang harus menjadi tujuan kita berbakti. Bukan manusia yang diutamakan tetapi Tuhan yang harus diagungkan. Inilah sebuah contoh nyata kerendahan hati seorang Maria. Cirinya adalah tidak menjadikan dirinya sebagai pusat tetapi Tuhan yang harus diberi hormat.

Sahabat terkasih,

Hari-hari ini kita menyaksikan deretan madah kerendahan hati melalui pribadi-pribadi terpilih seperti Yohanes Pembaptis, Yusuf, Elisabeth, dan juga Maria. Mereka adalah pribadi suci yang hidupnya selalu mementaskan hidup dalam kerendahan hati. Inilah keutamaan terdasar yang hendaknya dihayati oleh setiap orang beriman karena Tuhan yang kita sambut kedatanganya adalah Sang Rendah hati. Allh yang yang rela menjadi manusia dan lahir dalam kandang hina. Semoga kita mampu menjadi pribadi-pribadi sederhana yang setia dan menghayati hidup dalam kerendahan hati.

Sarapan pagi lauknya ikan,
ikan tuna yang menyehatkan.
Yang meninggikan diri akan direndahkan,
yang merendahkan diri  akan ditinggikan.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto 

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here