Pelita Hati: 28.09.2022 – Agar Layak

0
701 views

Bacaan: Ayub 9:1-12.14-16, Lukas 9:57-62

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”

Sahabat pelita hati,

“SETIAP orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah,” itulah ujung akhir dari pelita sabda hari ini. Sebuah ungkapan yang menegaskan perlunya komitmen hati untuk menjadi murid Yesus. Seutuhnya kita mempersembahkannya kepada Tuhan. Itulah totalitas murid-murid Yesus. Namun apakah kita tidak boleh memperhatikan keluarga sama sekali? Tak boleh memikirkan pekerjaan? Tak boleh melakukan kesibukan? Tentu saja tidak.

Sahabat terkasih,

Tuhan memang sering menggunakan kata-kata yang tajam dan lugas. Itulah gaya bahasa Ibrani yang lazim pada waktu itu. Jika Tuhan tak mengijinkan orang berpamitan kepada keluarga artinya kesediaan dan kesanggupan untuk mengikuti Tuhan tak boleh ditunda. Ambillah contoh sikap para murid pertama, seperti Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus (murid-murid pertama). Mereka dipanggil Yesus  dan segera mengikuti-Nya tanpa menunda-nunda.

Sahabat terkasih,

Apakah kita sungguh menjadi murid Tuhan yang dapat diandalkan?  Apakah kita telah mempersembahkan hidup kepada-Nya? Atau kita masih senang berhitung dengan kepentingan pribadi? Semoga kita mampu memperlihatkan komitmen dan totalitas sebagai murid-murid Yesus di zaman ini. Tak menoleh ke belakang tetapi siap maju mengikuti Tuhan.

Ini udang bukan sembarang udang,
tetapi udang besar dari pantai Glagah.
Setiap orang yang membajak, menoleh ke belakang, 
tidak layak untuk Kerajaan Allah.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here