Pelita Hati: 29.01.2021 – Misteri Biji Sesawi

0
1,078 views

Bacaan: Ibrani 10:32-39, Markus 4:26-34

Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” (Mrk 4:31-32)

Sahabat pelita hati, 

BAGI kita, tidak begitu mudah menggambarkan biji sesawi, karena memang tidak tumbuh atau setidaknya bukan species tanaman yang ada dan ditanam di daerah kita. Namun dalam kitab Injil, sesawi menjadi begitu lazim disebut.  Konon, biji sesawi itu sangat kecil, lebih kecil dari butiran pasir. Namun jika ditanam, disiram dan dirawat biji itu akan tumbuh menjadi tunas dan bisa menjadi besar (2-3 meter tingginya) dan banyak burung hinggap serta bersarang di rimbunan dedaunannya. Dengan penggambaran ini Tuhan menyejajarkan antara iman dan biji sesawi. Iman, jika dibiarkan begitu saja akan tetap kecil, lemah dan takkan memiliki daya kekuatan. Namun kalau disirami dengan Firman Tuhan dan dirawat penuh kasih maka akan ditumbuhi dengan kebenaran. Iman bisa memiliki daya yang luar biasa. 

Sahabat terkasih, 

Dari biji sesawi ini, kita juga merenungkan tentang makna pertumbuhan iman. Sebagaimana biji sesawi yang dirawat dan dipupuk dari hari ke hari akan bertumbuh dan berkembang, demikian juga hidup kekristenan atau hidup beriman kita.  Hidup kekristenan adalah hidup yang siap untuk bertumbuh dan pada akhirnya akan menghasilkan buah.  Ketika kita membuka hati terhadap Allah dengan tekun membaca dan merenungkan sabda-Nya, maka iman kita sedang mengalami pertumbuhan dan pergerakan. Ketika kita bertekun dalam doa, di saat itulah sejatinya kita sedang mengalami rahmat pertumbuhan iman. Semoga kita bisa belajar dari biji sesawi yang kecil dan teramat kecil ini namun  pada akhirnya bisa tumbuh dan berkembang menjadi besar. Jangan biarkan iman kita kering dan tak terawat. 

Dia teman bukan sembarang teman,
teman sejati sejak zaman perjuangan.
Jika kita sungguh beriman,
tak perlu takut pada tantangan

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here