Bacaan 1: 1Kor 1:17-25
Injil: Mat 25:1-13
Dalam setiap aktifitas apapun perlu adanya persiapan matang untuk mencapai hasil optimal. Tanpa persiapan maka sudah bisa dipastikan aktifitas berjalan tidak seperti yang diharapkan.
Termasuk seluruh rutinitas harianmu, perlu dipersiapkan dan dibuat jadwal terperinci supaya tidak lupa. Dengan membuat agenda kecil maka seseorang dibantu dalam mengatur waktu dan hasilnya pun optimal.
Kelihatannya memang sepele, namun kenyataannya seseorang punya waktu 24 jam yang perlu diatur.
Saat menangani proyek suatu pekerjaan, maka saya akan memulai mencatat semua kebutuhan yang diperlukan. Lalu membuat “time schedule” agar pekerjaan terukur.
Tak lupa membuat opsi-opsi “rencana A dan rencana B”, mengantisipasi kendala yang timbul.
Dengan demikian, proyek bisa kami selesaikan tepat waktu seperti yang telah direncanakan. Anggaran tidak membengkak dan pelanggan pun puas.
Tuhan Yesus mengajarkan agar setiap pengikut-Nya senantiasa berjaga-jaga dalam arti punya persiapan matang untuk menyongsong “Hari Tuhan”.
“Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”
Konteks pengajaran tersebut adalah saat “parousia” (kedatangan Tuhan Yesus kedua kali ke dunia). Tidak ada yang tahu kapan Ia akan datang dan melakukan penghakiman akhir.
Setiap orang hanya bisa mempersiapkan diri sebaiknya mungkin dengan melaksanakan kehendak-Nya.
Tuhan Yesus mengajarkannya dengan memberi perumpaan lima gadis bijaksana yang penuh persiapan menyongsong pengantin dan lima gadis bodoh yang mengabaikan persiapannya.
Dalam suratnya kepada jemaat Korintus, Paulus mengkritik pola pemahaman beriman mereka.
Saat itu banyak pengajar iman Kristus di Korintus dan mereka terpecah-pecah dalam masing-masing kelompok pengajar. Saling membanggakan bahwa pengajar merekalah yang paling hebat. Ini sungguh tidak benar.
Siapapun yang mengajarkan iman dengan benar, fokusnya harus tetap kepada Kristus sebagai Kepala Jemaat dan bukan kepada pengajarnya.
Pesan hari ini
Bersikap bijaksana berarti melakukan persiapan matang, mawas diri serta siap siaga termasuk dalam iman. Iman harus terus dijaga agar tidak ketinggalan kereta masuk pintu Kerajaan Surga.
Kristus tetaplah satu, meski pengajar iman Kristus ada banyak.
“Kehidupan di dunia adalah untuk mempersiapkan kehidupan berikutnya.”