Sesama Bus Kota Dilarang Saling Mendahului

0
259 views
Sesama bus kota dilarang saling mendahului

Bacaan 1: Dan 13:1-9.15-17.19-30.33-62

Injil: Yoh 8:1-11

Pada bagian belakang bus kota sering kita jumpai tulisan sablon, “sesama bus kota dilarang saling mendahului”. Memang tidak ada arti khusus namun maksudnya adalah agar sopir bus kota jangan kebut-kebutan dengan sopir bus kota lainnya.

Dalam konstelasi politik, kondisi saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya sangatlah umum terjadi. Pihak satu mengatakan si A berlaku salah atau curang padahal dia sendiri juga berbuat serupa namun berteriak seolah ia “bersih”.

Kalau dirinya “tidak bersih” janganlah menghakimi pihak lainnya.

Dalam bacaan Daniel hari ini bisa diterapkan makna serupa. Dua orang tua-tua yang ditunjuk sebagai hakim ternyata “tidaklah sebersih” yang diharapkan orang-orang Israel pada zaman itu. Mereka malah melakukan kesaksian palsu untuk menutupi kebejatan moralnya di hadapan rakyat Israel terhadap Suzana yang akan mereka perkosa.

Allah pun sebetulnya telah berfirman tentang mereka:

“Kefasikan telah datang dari Babel, dari kaum tua-tua, dari para hakim yang berlagak pengemudi rakyat.”

Maka Allah membangkitkan roh suci dari seorang anak muda, Daniel untuk membebaskan Suzana yang tidak bersalah itu. Kedua hakim itupun dihukum mati oleh rakyat sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya. Sesuai Hukum Taurat Musa kedua hakim itu harus dibunuh.

Saat Tuhan Yesus mengajar di bait Allah, lalu datanglah para ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Meraka memprovokasi orang-orang agar Yesus mau menghukum perempuan itu sesuai Hukum Musa, yaitu melempari hingga mati. Mereka mencoba menjebak-Nya.

Namun oleh Tuhan Yesus, mereka semua ditantang:

“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”

Karena mereka semua merasa berdosa maka tak satupun diantaranya yang berani melempari batu perempuan itu. Dan Tuhan juga tidak ingin menghukum perempuan itu tapi dengan satu syarat:

“Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Pesan hari ini

Janganlah saling menghakimi pihak lain, selama masih menjadi manusia yang “tidak bersih” dari dosa. Dan jangan melakukan kesalahan serupa lagi.

“Saat kamu menilai orang, kamu tidak punya waktu untuk mencintai mereka.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here