Lentera Keluarga – Kerendahan Hati

0
544 views

Tahun C-1
Sabtu 12 Januari 2019.
Bacaan: 1 Yoh 5:14-21; Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b; Yoh 3:22-30.

Renungan

MURID-MURID Yohanes datang kepada Yohanes dan berkata “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau memberi kesaksian, .Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepadaNya.”  Pernyataan ini berupa informasi biasa, tetapi juga dapat mengungkapkan perasaan “tidak terima”, “merasa tersaingi” dan bagi Yohanes yang mendengarnya juga bisa memberi kesan “provocatif”  karena dikatakan “semua orang”. Namun Yohanes adalah pribadi yang tulus, rendah hati dan tahu peran yang memang harus diambil. Ia menyimpulkan :”Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”.

Dalam kehidupan pelayanan gereja, kita dapat terjebak dalam pikiran provokatif ketika orang berkata kepada kita bahwa “gembala ini lebih menarik/lebih baik” atau “retret ini lebih baik dan banyak pesertanya dll”; atau kita juga terjebak pada mentalitas persaingan untuk mencari anggota atau bahkan dana untuk kepentingan komunitas sendiri. Ketika kita terjebak dalam pikiran ini, maka kita mudah akan menghakimi orang dan berbicara buruk mengenai orang atau komunitas tersebut. Kita harus mengubah cara berpikir ini: jangan ada mentalitas persaingan dalam pribadi dan komunitas, karena kita semua bekerja demi dan untuk kemuliaan Tuhan dan untuk gereja yang sama. Alih-alih daripada bersaing lebih baik bekerjasama dan saling menghormati peran masing-masing.

Kesuksesan salah satu anggota keluarga juga dapat menjadi sumber provokasi. Membandingkan kesuksesan, kebaikan dan sifat anak satu dengan anak yang lain dapat menjatuhkan kita pada sikap menghakimi dan provokatif sehingga anak-anak kita bersaing tidak sehat dan saling berpandangan  buruk satu sama lain. Setiap anak mempunyai kekhasan, peran dan potensi yang berbeda. Jangan tuntut mereka seperti yang kita pikirkan, kalau kita tidak mau kehilangan mereka. Bantulah mereka menemukan perannya yang tepat dan apresiasi mereka.

Kontemplasi

Gambarkan bagaimana Yohanes Pembaptis tetap rendah hati akan perannya dalam rencana Tuhan.

Refleksi

Bagaimana sikapku terhadap orang yang membandingkan hidup, pekerjaan dan pelayananku dengan orang lain dan mengatakan orang lain lebih baik?

Doa

Ya Bapa, ajar kami menjalankan  peran kami dengan rendah hati, setia dan penuh syukur. Amin.

Perutusan

Belajarlah setia potensi dan peran anda, dan bersyukurlah ketika ada orang yang lebih, lebih mampu dan lebih banyak dicari orang

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here