Lentera Keluarga – Sukacita Rohani

0
377 views

Tahun A-2. Minggu Paska VI. 

Jumat, 22 Mei 2020. 

Novena Roh Kudus Hari 1

Bacaan: Kis 18:9-18; Mzm 47:2-3.4-5.6-7; Yoh 16:20-23a.

Renungan: 

DALAM pidato perpisahan Tuhan Yesus berbicara mengenai situasi yang akan dialami oleh para murid ketika Yesus tidak ada lagi bersama dengan mereka, yaitu suasana sedih, kesusahan dan duka. Ini terjadi karena mereka akan melihat kesengsaraan Yesus dan kehilanganNya. Mereka akan mengalami situasi dukacita karena stigma sosial sebagai murid Yesus. Namun Tuhan tidak berhenti pada pidato yang membuat para murid shocked.

Tuhan mengatakan 3 hal mengenai sukacita: Pertama, dukacita itu tidak akan terus menerus, tetapi akan berubah menjadi sukacita. Kedua, orang tidak akan lagi mengingat dukacita itu karena sukacita yang telah diterima. Ketiga, sukacita itu akan menjadi milik yang tidak dapat dirampas oleh orang lain. Pertanyaannya darimana sukacita itu diperoleh? Sukacita itu diperoleh dari kebangkitan Tuhan dan terutama Roh Kudus yang diterima oleh para murid. Roh Kudus memberikan Sukacita Rohani dalam hati setiap orang yang menerimanya.

Hidup di dalam Roh adalah hidup dalam sukacita dengan 3 pemahaman di atas:

  1. jikalau sekarang ini kita meratap, menangis dan berduka karena pandemi “memporakporandakan” hidup dan pekerjaan kita, Roh Kudus membawa kita hidup dalam pengharapan bahwa dukacita ini akan berubah menjadi sukacita. Dukacita tidak akan selamanya bagi orang beriman.
  2. jikalau kita pernah mengalami sakit, kehilangan, kehancuran, yang mungkin tidak mungkin kita dapatkan kembali, Roh Kudus membantu kita untuk tidak tinggal dalam pengalaman itu, tetapi akan “melupakan” pengalaman itu karena sukacita yang kita dapatkan di masa kini.
  3. Dan Roh Kudus itu akan memberikan kepada kita sukacita abadi, yang muncul dari dalam, yang tidak terpengaruh oleh situasi maupun sikap orang lain.

Hidup dalam Roh adalah hidup dalam sukacita rohani. 

Kontemplasi:

Rasakanlah apa yang diungkapkan oleh Tuhan Yesus mengenai sukacita?

Refleksi:

Apakah  hidupku memancarkan sukacita rohani yang muncul dari dalam hidup rohaniku?

Doa:

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus 

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemulian-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarlah kami untuk menjadi orang yang tahu berterima kasih atas segala kebaikan-Mu dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh Takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu. Amin.

Perutusan:

Mohonlah Sukacita di dalam Roh Kudus.

(Morist MSF)

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here