Pelita Hati: 06.08.2018 – Dengarkanlah Dia

0
1,397 views

Bacaan Markus 9:2-10

Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” (Mrk 9:2-5.7)

Sahabat pelita hati,

Kita berjumpa dengan  kisah transfigurasi, saat Yesus berubah rupa dan wajah-Nya. Cahaya kemuliaan yang memancar dari wajah Yesus ini mengandung pesan bahwa di balik peristiwa penyaliban yang akan dihadapi-Nya akan muncul kemuliaan dan kemenangan. Hadir juga dua tokoh Perjanjian Lama, Musa dan Elia. Konon kehadiran dua tokoh ini menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan banyak orang. Sosok Musa mengingatkan kita tentang Hukum dan Perjanjian yang diberikan Allah kepada umat-Nya. Musa juga yang membawa umat Israel keluar dari Mesir menuju ‘tanah perjanjian’. Kini Yesus sebagai ‘Musa Baru’  akan membawa umat menuju ‘tanah perjanjian baru’. Sedangkan  sosok Elia mengingatkan pada pembaharuan Perjanjian ketika Umat Allah berpaling dari Allah dan Allah tetap setia pada janji-Nya. Konon, Elia tidak mengalami kematian, ia diangkat oleh Allah menuju sorga. Ini menjadi gambaran bahwa Tuhan Yesus juga akan  membawa seluruh umat  menuju hidup kekal, surga abadi. Sekali lagi, kehadiran kedua nabi ini mengkonfirmasi bahwa Yesus adalah jalan menuju keselamatan yang dinantikan di akhir zaman.

Sahabat terkasih,

Puncak dari kisah tranfigurasi ini terdengar suara surgawi “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia” (ay.7). Ketiga murid dan kita semua yang hidup di zaman ini harus mendengarkan Yesus, Sang Putra Allah. Mendengarkan bukan hanya dengan telinga tetapi dengan seluruh hati dan kehendak.  Semoga pelita sabda yang memuat sabda keutamaan sungguh kita hayati dan kita wujudkan dalam hidup sehari. Itulah tanda bahwa kita mendengarkan Tuhan.

Jangan malu untuk bertanya,
agar menjadi jelas masalahnya.
Berbahagia yang mendengarkan sabda-Nya,
dan tekun melaksanakannya.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here