Puncta 03.06.19 Yoh 29-33 PW St. Karolus Lwanga: Cinta Sejati Drupadi

0
669 views
Drupadi -- cerita wayang.

PENGALAMAN dibuang selama 12 tahun di tengah hutan oleh para Kurawa tidak menghancurkan semangat hidup putra-putra Pandu. Dengan liciknya para Kurawa memenangkan permainan dadu.

Namun dalam pengasingan di hutan itu, mereka semakin bersatu, rendah hati dan bijak. Kurawa ingin mencerai-beraikan mereka, namun justru Pandawa kompak bersatu.

Kurawa ingin menghancurkan mereka, tetapi justru mereka makin kuat.

Ketika ditanya oleh Kresna, bagaimana rasa cinta Drupadi kepada suaminya, Drupadi menjawab, “Kakang Prabu, cinta saya kepada suami semakin mendarah-daging, bukan karena harta ataupun tahta tetapi, karena kepribadian Puntadewa yang makin bijaksana. Kesetiaan saya hanya untuk suami yang dianugerahkan Hyang Widi selamanya.”

Kesatuan Pandawa lima tak bisa dihancurkan oleh penderitaan. Justru lewat penderitaan itu mereka ditempa menjadi pribadi yang kuat, sabar, rendah hati dan bijaksana.

Yesus menubuatkan kepada para muridnya, “Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan, masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.”

Sejarah sudah mencatat bagaimana Gereja dan para pengikutnya dirongrong untuk dicerai- beraikan. Namun berkat iman akan Kristus yang bangkit, para murid tetap setia walau banyak penderitaan.

Betapa gentar para murid menghadapi penyaliban Yesus. Mereka meninggalkan Yesus memanggul salib sendiri. Namun Yesus yang bangkit menyatukan mereka. Roh Kudus dijanjikan untuk menguatkan mereka menjadi saksi. Penderitaan justru memurnikan cinta yang tertanam di hati.

Yesus menguatkan para muridNya, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia”.

Sabda ini meneguhkan murid-murid untuk tidak takut menghadapi penderitaan. Yesus akan menyertai sampai akhir jaman.

Santo Karolus Lwanga dan kawan-kawan tetap berani dan tak gentar menghadapi penderitaan. Mereka dibunuh karena iman akan Yesus yang telah bangkit. Mereka yakin Yesus adalah juru selamat yang akan menyertai sampai kehidupan kekal.

Penganiayaan dan penderitaan tidak menyurutkan iman Karolus dan kawan-kawannya. Marilah kita tetap setia kendati derita dan pencobaan harus kita terima.

Di situlah iman kita diuji.

Selamat jalan Romo Djono dan Ibu Ani
Semoga damai abadi di surga
Beriman kepada Yesus harus berani
Karena Dia telah mengalahkan dunia

Berkah Dalem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here