Imlek, Pesta Tradisi Cina yang Membumi dan Kebutuhan untuk Berubah (2)

0
274 views
Ilustrasi - Pemandangan suasana Imlek di Pasar Gede Solo. (Liem Tjay)

TAHUN Baru Imlek, Gong Xi Fat Chai, sebuah pesta tradisi Cina kini sudah mendunia dan membumi di Nusantara, menjadi milik bangsa Indonesia.

Inilah kekayaan budaya di Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Eka, masyarakat Indonesia menerima dan mengakui keberadaan dan budaya orang Tionghoa menjadi bagian bangsa Indonesia tercinta.

Imlek: mengubah dan berubah

Peristiwa Imlek di KRL adalah pengalaman sederhana yang membawaku masuk dalam gerak nurani untuk berubah dan mengubah. Itulah Nian: tahun baru, menjadi baru, ada perubahan yang lama menjadi yang baru.

Benar apa yang dikatakan oleh Loa Tzu, seorang filosof, Pendiri Taoisme (570-470 SM): 

“Hidup adalah serangkaian perubahan alami dan spontan. Jangan melawan mereka – itu hanya menciptakan kesedihan. Biarkan kenyataan menjadi kenyataan. Biarkan segala sesuatu mengalir secara alami berlangsung dengan cara apa pun yang mereka suka.”

Seperti apa yang kualami dan kurasakan, kata Richard Marcinko, seorang penulis, veteran Perang Vietnam dari Angkatan Laut AS (1940-2021):

“Perubahan itu menyakitkan. Ia menyebabkan orang merasa tidak aman, bingung, dan marah. Orang menginginkan hal seperti sediakala, karena mereka ingin hidup yang mudah.”

Liem Tjhay, pastor rekan di Paroki Banyumas, Keuskupan Purwokerto, Jateng. (dok. Liem Tjhay)

Tentang perubahan

Perubahan adalah sesuatu yang terkadang memang menakutkan, membuatku tidak nyaman, bingung, dan sulit beradaptasi. Akan tetapi perubahan perlu dilakukan bila aku ingin berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan tahan banting.

Sering kali perubahan lingkungan menjadi salah satu faktor utama mengapa perubahan terkadang datang tanpa kusadari dan aku dituntut untuk menjadi seseorang yang mampu beradaptasi.

Berubahlah sekarang selagi aku masih sempat, sekalipun aku harus memfokuskan perhatianku pada konsekuensi yang akan kuterima pada masa mendatang jika tidak mengambil tindakan sekarang. “Jangan takut akan perubahan, meskipun kita mungkin kehilangan sesuatu yang baik. Namun, kita akan memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi.”

Imlek: perubahan alami

Imlek pergantian musim dingin menjadi musim semi. Ini siklus alami dari Sang Khalik, Sang Pencipta.

Kita sebagai manusia tidak bisa menentukan, ikut mengatur, atau mengubah “yang natural – ilahi” ini melainkan kita hanya bersyukur, menerima dengan kaca mata iman, dan bisa hidup dengan situasi alam yang ada.

Maka wajar di awal tahun, kita selalu minta kepada “Sang Khalik”, Thien, Tuhan Allah Kebahagiaan(Fu) hidup damai, sehat selalu, rezeki melimpah. (Berlanjut)

Baca juga: KRL dan Imlek 2023: Sebuah Perjalanan (1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here