Mgr. Samuel OFMCap: Tantangan FKRK, Membumikan Spiritualitas Hidup Bakti dalam Kebhinekaan

0
696 views
Mgr. Samuel Oton Sidin OFMCap selaku nara sumber seminar foum FKRK 2018. (Br. Rafael MTB)

DI Provinsi Kalbar ada forum kerjasama lintas tarekat religius yang biasa disebut FKRK (Forum Kerjasama Religius Kalimantan Barat).

Tahun 2018 ini, FKRK baru saja sukses mendatangkan 92 orang religius perwakilan dari 23 ordo/tarekat yang ada di Provinsi Kalimantan Barat.

Mereka diminta ikut berpartisipasi dengan cara  hadir di seminar bertema “Semakin Membumikan Spiritualitas Tarekat Hidup Bakti dalam Kebhinekaan”.

Para religius dari berbagai ordo, kongregasi dan tarekat religius yang akhirnya hadir berpartisipasi dalam kegiatan tersebut adalah OFMCap, MTB, SFIC, SMFA, KFS, OSA, OSM, PRR, OSCCap Singkawang-Sarikan-Bejabang, CDD,OMI, SVD, CSE, PIJ, PKarm, SDC, CM, SFD, ALMA, OFM, CP (Suster), dan CP (Pastor).

Pontianak: Mencermati Medsos, Hoax, dan Media Mainstream bersama 85 Suster, Bruder, Frater, Imam Lintas Tarekat (1)

Pertemuan lintas ordo, kongregasi religius ini berlangsung dari tanggal 13 – 15 April 2018 lalu di Wisma Immaculata Komplek Susteran SFIC, di belakang Katedral St. Yosef Pontianak.

Selain mendalami tema seminar di atas, kegiatan ini juga memilih pengurus FKRK yang baru periode 2018-2021. “Masa bakti kepengurusan FKRK 2015–2018 ini  sebenarnya sudah berakhir  di bulan Februari 2018  lalu. Namun karena alasan kesibukan pengurus, maka rapat pleno baru bisa diselenggarakan pada hari ini,” demikian sambutan pengurus FKRK dalam pengantarnya.

Seminar dan sidang pleno FKRK ini dibuka dengan Perayaan Ekaristi bersama Vikjen Keuskupan Agung Pontianak, Pastor William Chang OFMCam, P. Elen Bar SVD, dan P. Jaques OMI.

Hadir sebagai narasumber seminar adalah Mgr. Samuel Oton Sidin OFM Cap, Uskup Keuskupan Sintang.

Mgr. Samuel Oton Sidin OFMCap bersama pengurus FKRK periode 2018-2021: Vikjen KAP Romo William Chang OFMCap, Sr. Elisa KFS, Mgr. Samuel Oton Sidin OFMCap, Sr. Irene SFIC, Sr. Sr. Kristina Unau SMFA, dan Br. Rafael MTB.

Berangkat dari tema “Semakin Membumikan Spiritualitas Tarekat Hidup Bakti dalam Kebhinekaan”, Monsinyur dengan motto tahbisan “Non ego, sed Christus in me” ini mengajak kaum religius untuk belajar dari fase kehidupan St. Fransiskus Assisi. Utamanya, bercermin pada salah satu contoh aspek hidupnya dan Monsinyur Samuel OFMCap membagikan refleksinya tentang apa yang beliau sebut sebagai Fase Kehidupan Orang Beriman.

Kelima fase itu adalah sebagai berikut:

  1. Fase pencarian kehendak Allah sebagai proses pemurnian tujuan yang akan dicapai dan yang semakin dibumikan.
  2. Fase penemuan dan pertobatan yang menuntun seorang religius sampai pada keyakinan iman bahwa “Allah adalah segalanya” dan pertobatan untuk membangun relasi vertikal yang mantap.
  3. Penentuan arah dan wujud kongkrit pengabdian yang menjawab seruan jaman. Inilah fase membumikan spiritualitas. Relasi vertikal mewujud dalam relasi horizontal.
  4. Hidup dalam kesucian merupakan fase keempat. Untuk dapat hidup dalam kesucian, seorang religius dituntut untuk setia pada kaul-kaul religius (murni, miskin, dan taat) yang ditopang oleh hidup doa, cara kerja, dan hidup rohani yang menyatu dengan hidup sehari-hari.
  5. Fase terakhir adalah konklusif, yaitu fase penyempurnaan dengan memulai sekali lagi berbenah hingga mencapai titik penyerahan diri secara total kepada Allah yang adalah  harta satu-satunya dan segalanya.
Pengurus FKRK berfoto bersama Kongregasi Bruder MTB.

Jangan lupa berdoa

Mgr. Samuel juga mengingatkan para religius agar mampu merawat dan memelihara hidup religiusnya.  Proses perawatan dan pemeliharaan hidup religius disokong oleh doa yang tak kunjung padam dan relasi personal dengan Tuhan yang diungkapkan dalam kasih persaudaraan sejati, saling mengingatkan dalam cinta kasih, saling mendukung, dan bina lanjut.

“Keadaan Gereja sekarang menuntut keteladanan dalam hidup injili antara lain dengan mengusahakan keseimbangan hidup doa dan karya (aktif dan kontemplatif),” ungkapnya.

Setelah menimba semangat dalam seminar, kegiatan pun berlanjut dengan sidang pleno untuk memilih kepengurusan FKRK yang baru.

Pengurus FKRK berfoto bersama Ordo Kapusin Pontianak.

Dalam sidang itu, Br. Rafael MTB, Pemimpin Umum Kongregasi Bruder MTB (Maria tak Bernoda), terpilih sebagai Ketua FKRK baru masa bakti periode tahun 2018-2021.

Berikut ini jajaran pengurus FKRK Periode 2018-2021:

  • Ketua: Br. Rafael MTB.
  • Sekretaris: P. Herman Mayong OFMCap.
  • Bendahara: Sr. Irene SFIC.
  • Anggota: Sr. Kristina Unau SMFA, Sr. Elisa KFS, dan Sr. Ignatia OSA.

Proficiat kepada pengurus FKRK yang baru dan ucapan terima kasih disampaikan kepada pengurus  FKRK periode 2015-2018 sebelumnya yakni:

  • Ketua: Amandus Ambot OFMCap.
  • Sekretaris : Br. Gabriel Robun Tukan MTB.
  • Bendahara: Sr. Kristina Unau SMFA.
  • Anggota: Sr. Irene SFIC, Sr. Elisa KFS, dan Sr. Ignatia OSA.

Kredit foto dan sumber berita: Br. Rafael MTB.

Medsos: Godaan bagi Para Pastor dan Kaum Berjubah Lainnya (4)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here