Mukjizat dan Kekuatan Doa Rosario: Benarkah Itu Nyata? (1)

0
14,188 views
Ilustrasi: Berkat Uskup Keuskupan Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM kepada pasangan pasutri di Paroki Kosambi usai Misa Gotaus November 2014. (Mathias Hariyadi)

SAYA mengawali artikel pendek berisi “testimonial” otentik ini dengan pertanyaan sederhana.

Apakah benar-benar nyata ada dan sungguh pernah terjadi bahwa Doa Rosario punya daya “kekuatan” untuk menjadikan hal yang semula dirasa “tidak masuk akal” itu kemudian nyata-nyata terjadi.

Katakanlah secara gampang begini. Benarkah Doa Rosario itu punya “daya kekuatan” melahirkan semacam “mukjizat” yang tidak disangka-sangka?

Dalam sebuah grup percakapan internal di antara para mantan Jesuit Indonesia yang saya baca pada hari Jumat siang tanggal 29 Maret 2019, ternyata ada beberapa teman yang dengan suka hati mengisahkan “pengalaman iman” mereka akan kebenaran the power of Rosary.

Testimonial pertama datang dari seorang kawan yunior bernama Sugeng. Ia sebenarnya hanya ingin merespon postingan video yang sebelumnya disematkan Wien tentang dahsyatnya the power of Rosary.

Teman senior bernama Wien itu memberi ilustrasi pengantar yang menarik.

“Ketika menyaksikan tayangan video ini, maka kita baru sadar, betapa dahsyatnya the power of Rosary,” tulisnya membuka wacana.

Ilustrasi: Berdoa dengan cantik. (Ist)

“Doa Rosario,” kata Wien, “bak seperti pedang yang melindungi kita dan membuat iblis lari terbirit-birit. Saya barusan mendapat kiriman dari teman-teman dekat pentingnya Doa Rosario, terutama hari-hari menjelang Pemilu 2019 ini,” ungkapnya kemudian.

Lalu, tanpa disangka-sangka, Sugeng dari Salatiga di Jateng merespon postingan itu dengan “testimonial” otentik dengan kisah “sejarah iman” yang dia alami bersama isterinya saat proses partus (melahirkan).

“Kekuatan Doa Rosario itu sungguh dahsyat,” tulis Raharjo dari Salatiga di Jateng.

“Selama sepekan terakhir ini, saya selalu berdoa Rosario di dalam hati, saat saya naik sepeda motor menuju ke pabrik di mana saya bekerja. itu saya lakukan sepanjang perjalanan dari Salatiga ke Karangjati di Ungaran Selatan yang berjarak sekitar 35 Km dengan waktu tempuh sekitar 50 menit,” tulisnya kemudian.

“Setelah berdoa Rosario rampung, saya lalu berdoa Bapa Kami dan Salam Maria, begitu sampai tiba di pabrik. Sungguh, saya bisa merasakan ada ketenangan besar yang saya rasakan. Tuhan menyertai perjalanan saya. Berkah Dalem,” ungkapnya kemudian.

“Mukjizat” berkat Doa Rosario

Raharjo itu lalu melanjutkan kisah testimonialnya.

“Dulu, sewaktu istrei saya melahirkan anak pertama, ia mengalami kesulitan dalam proses partus itu,” tulisnya mengawali kisahnya.

“Lalu saya minta dia berdoa Rosario … dan hasilnya sungguh menakjubkan. Setelah pendarasan Doa Rosario usai, maka tak lama kemudian, isteri saya mampu melahirkan secara normal …,” tulis dia.

Kisah itu berlanjut di kamar persalinan yang lain.

“Di kamar persalinan yang lain di mana isteri saya tadi baru saja melahirkan, waktu itu juga ada seorang ibu Katolik yang juga mengalami kesusahan dalam proses partus-nya,” tulis Raharjo.

“Lalu, saya mengimbau dia untuk segera mendaraskan Doa Rosario … dan puji Tuhan …  setelah selesai Doa Rosario itu didaraskan, maka ibu itu juga bisa dengan cepat melahirkan secara normal,” demikian pengalaman kongkret Raharjo dan isterinya di Salatiga.

Jadi, begitu kata alumnus Kolese Loyola Semarang (KEKL) angkatan tahun 1986 ini, “The power of Rosary is truly amazing …”  (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here