Pelita Hati: 06.09.2020 – Menasehati=Bernasehat dengan Hati

0
544 views

Bacaan Matius 18:15-20

Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”

Sahabat pelita hati,

JUDUL dari perikope Injil yang kita renungkan hari ini adalah “Tentang Menasehati Sesama Saudara.” Dari pelita sabda hari ini ada beberapa pesan keutamaan yang amat indah untuk direnungkan. _

Pertama, Tuhan mengajarkan perlunya mengembangkan cara yang santun dalam menegur atau memberi nasehat. Tak boleh kita mempermalukan dan menjatuhkan nama sesama di depan umum. Harus melalui tahap-tahap yang santun dengan menghargai martabat hidup sesama. Pertama-tama harus berbicara empat mata, dari hati ke hati, jika tidak berhasil bisa membawa saksi dan jika belum berhasil baru dibawa ke jemaat. 

Kedua, Tuhan mengajarkan bahwa antara hidup di dunia dan kelak bukanlah  dua hal yang terpisah dan terputus. Kebaikan yang kita ikat di dunia akan diikat di surga. Dengan kata lain keutamaan yang kita kumpulkan di dunia juga akan kita tuai nantinya. Karenanya perbanyak perbuatan kebaikan.

Ketiga, pada akhirnya kita diyakinkan bahwa jika ada dua atau tiga orang yang memiliki niat untuk kebaikan dan atas nama Tuhan,  maka Tuhan ada di tengah-tengah mereka alias Tuhan memberkati mereka. Semoga pesan  keutamaan dalam pelita sabda hari ini semakin mendorong kita untuk menjadi pribadi-pribadi santun dan penuh kasih serta mengedepankan kebaikan serta penghargaan kepada sesama. 

Pergi ke pasar membeli duku,
duku Palembang manis rasanya.
Jika dua-tiga orang berkumpul dalam namaKu,
Aku ada di tengah-tengahnya

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here