Pelita Hati: 07.09.2022 – Antara Bahagia dan Celaka

0
799 views

Bacaan: 1 Kor.7:25-31, Lukas 6:20-26

Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: “Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar.Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”

Sahabat pelita hati, 

PELITA sabda yang kita renungkan hari ini diambil dari Lukas 6:20-26 (Ucapan Bahagia dan Peringatan). Berbeda dengan “Sabda Bahagia” yang ada dalam Matius 5:1-12, penginjil Lukas mencatat ada sejumlah kata-kata peringatan yang ditujukan kepada orang kaya, yang kenyang, yang tertawa dan yang selalu mendapat pujian. Kelompok ini oleh Tuhan disebut sebagai “yang celaka.” Mengapa demikian? Perlu kita mencermati konteks dan penjelasannya agar menemukan makna yang benar untuk kita sekarang ini.

Sahabat terkasih, 

Jika mencermati seluruh gerak pewartaan dan karya Yesus dalam Injil, jelaslah bahwa Yesus memberi perhatian secara khusus kepada orang kecil, lemah, miskin dan tersingkir. Orang-orang seperti inilah yang harus ditopang karena ketidakberdayaannya. Sebaliknya orang kaya mendapat peringatan keras dari Yesus dengan sejumlah perilakunya. Kita ingat kisah pemuda kaya yang ingin mengikuti Yesus namun menolak menjual harta bendanya dan membagikan kepada orang miskin. Demikian juga seorang kaya yang tidak peduli kepada Lazarus yang miskin serta orang kaya yang bodoh, ia membangun lumbung-lumbung baru bagi harta kekayaannya sedangkan malam itu juga ia akan mati. Kekayaannya membuat mereka keras hati dan tak peduli kepada sesama terutama yang lemah dan menderita. Nah, orang-orang kaya seperti inilah yang diperingatkan Tuhan. Semoga pelita sabda hari ini memacu kita untuk menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama dan tak hanya mementingkan diri sendiri sehingga kita dapat dikategorikan sebagai “Yang Berbahagia” atau yang berkenan di hati Tuhan. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Malam hari terasa dingin,
menjelang siang sangatlah gerah.
Berbahagialah kamu yang sekarang miskin, 
karena kamulah yang empunya kerajaan Allah.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here