Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Sampailah kita pada hari Jumat Agung atau Jumat Suci. Hari ini kita mengenangkan wafat Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan keagungan-Nya Tuhan menuntaskan tugas perutusan Bapa, menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib Golgota.
Sebenarnya jika Tuhan Yesus mau, Ia bisa menghindar dari Salib. Ia pun bisa menghindar untuk tidak datang ke Yerusalem agar tidak diadili secara kejam. Bahkan – kalau mau – Tuhan bisa turun dari salib dan menyelamatkan diri. Namun Tuhan tidak mau mengambil langkah itu. Yesus memilih untuk setia terhadap perutusan Bapa. Setia menjalani sengsara hingga wafat-Nya. Tuhan memilih untuk setia hingga pada akhirnya.
Sahabat terkasih,
Di hari Jumat Agung ini, saat bagi kita untuk menata kembali hidup dan komitmen cinta kita kepada Tuhan. Di hari Jumat suci ini kita tegaskan kembali komitmen hati untuk taat dan setia kepada Tuhan Sang Penyelamat abadi. Semoga kita mampu menanggapi cinta dan kesetiaan Tuhan dengan usaha kesetiaan yang sama. Tetap teguh di tengah arus perubahan dan tantangan zaman. Tidak ada kata lelah apalagi menyerah untuk mempertaruhkan cinta kita kepada Tuhan. Memilih untuk setia seperti Yesus yang taat dan setia.
Menjemput sahabat ke Bandara,
yang datang dari ibu kota.
Inilah kisah di Jumat sengsara,
Tuhan menyerahkan nyawa di kayu salib Golgota.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yesaya 52:13-53:12
Ibrani 4:14-16; 5:7-9
Yohanes 18:1-19:42
Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. (Yoh.19:17-18)
