ORANG Muda Katolik (OMK) Rayon Klaten Kevikepan Surakarta, Keuskupan Agung Semarang (KAS) menggelar acara Pra Event Asian Youth Day (AYD) III di Kampus Paroki Maria Assumpta Klaten, Sabtu (17/6/ 2017).
Tema Pra Event AYD III ini adalah “Bedo Keno, Guyub Kuwi Kudu” atau Berbeda Boleh, Damai Itu Harus.
Pra Event AYD III ini adalah rangkaian kegiatan menyambut kegiatan 7th Asian Youth Day 2017 dan dalam rangka memperingati hari Kelahiran Pancasila.
Ketua panitia Pra Event AYD III Joshua Danu Kutanata, Orang Muda Katolik sebagai bagian dari masyarakat, hidup bersama dengan warga yang berbeda, seperti agama, suku bangsa, dan sebagainya.
“Kita tidak hidup sendirian. Karena itu kita harus srawung (berelasi), agar hidup ini semakin tenteram, rukun, dan damai. Dengan srawung bersama masyarakat, kita akan dapat membangun dunia yang kita tempati bersama ini,” katanya.
Gelaran “Srawung Lintas Agama” yang diinisiasi OMK Rayon Klaten ini pun disambut baik oleh Forum Kebersamaan Umat Beriman (FKUB Kebersamaan) Kabupaten Klaten. Dalam sambutan, pengurus FKUB Kebersamaan Klaten dari agama Hindu I Wayan Sahopiartha mengapresiasi positifkegiatan ini.
“Pra Event AYD III yang dikemas dalam acara “Srawung Lintas Agama” ini baik dan positif. Kegiatan ini bisa menjadi awal bagi para pemuda untuk berkomunikasi dengan sesamanya,” ujarnya.
Kegiatan Pra Event AYD III dibagi menjadi tiga acara besar. Yakni pertama adalah seminar kebangsaan yang menitikberatkan pada diskusi terkait dengan upaya menjaga kerukunan di tengah kehidupan bersama. Kedua, fragmen yang membawakan cerita terkait keberagaman dalam sebuah kelompok yang diperankan oleh Solidaritas Siswa-Siswi Katolik (Soliska) Klaten. Dan ketiga, pentas seni yang dipersembahkan berbagai kelompok organisasi dan komunitas.
Dalam pentas seni ada penampilan drama komedi dari OMK Rayon Kota, tari tradisional dari OMK Paroki Klaten, Paroki Jombor, dan Paroki Cawas. Kemudian, band dari OMK Paroki Dalem, musikalisasi puisi dari OMK Paroki Delanggu, dance dari OMK Paroki Kebonarum, musik akustik dari pemuda Gereja Kristen Jawa Wedi, serta dance dari OMK Paroki Wedi dan Bayat.
Selanjutnya, fragmen dari Soliska Klaten, dance dari Baskom Tanjunganom (Misdinar Paroki Wedi), musik akustik dari OMK Rayon Timur, Kethek Ogleng dari OMK Rayon Selatan, musik akustik dari OMK Paroki Gondang, musik jimbe dari Sanggar Lare Mentes, serta musik terbangan dari pemuda Muslim.
Berikutnya penampilan band dari PHP (Pemuda Harapan Pemudi), dan diakhiri dengan menyanyikan serta berjoget theme song AYD.
Hadir dalam Pra Event AYD III ini utusan dari Komunitas Jagabaya (Hindu), Gerakan Pemuda Anshor, Banser, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Perempuan Nahdlatul Ulama (IPPNU), Fatayat NU, Pemuda GKJ Wedi, GKJ Ketandan, dan sebagainya.
Ada yang menarik dalam kegiatan ini, karena di sela-sela acara, diadakan buka puasa bersama bagi mereka yang menjalankan puasa. Teman-teman muslim juga mendapat kesempatan untuk melaksanakan sholat dan tarawih.
Dari acara “Srawung Lintas Agama” ini diharapkan masyarakat, khususnya orang muda dapat menerima perbedaan sebagai sebuah keniscayaan dan memandang perbedaan adalah kekayaan dari bangsa Indonesia. Yang terpenting adalah bagaimana menjaga kerukunan dan kedamaian di tengah kehidupan yang majemuk ini. “Bedo Keno, Guyub Kuwi Kudu…”
