Renungan Harian 14 Juli 2020: Karam

0
586 views
Ilustrasi - Karam main canoe by ist


Bacaan I: Yes. 7: 1-9
Injil: Mat. 11: 20-24
 

DALAM sebuah pelatihan outbound, salah satu bentuk kegiatan adalah menyeberangi danau dengan menggunakan canoe. Satu canoe diisi dua orang. Sebelum menjalani kegiatan  tersebut kami diterangkan dan diajari bagaimana cara ber-canoe dengan baik dan aman.

Setelah dijelaskan teorinya, maka kami diajak untuk mencoba. Setiap peserta mencoba dengan ditemani seorang instruktur.
 
Tidak semua peserta bisa berenang, akan tetapi semua dilengkapi dengan alat penyelamat, dan tim penyelamat, sehingga seandainya terjadi canoe terguling dan peserta yang tercebur ke danau akan selamat.
 
Ada beberapa peserta yang sungguh-sungguh takut untuk ber-canoe bahkan mereka sampai menangis ingin pulang. Instruktur meyakinkan, percayalah kepada kami, kami tidak akan mecelakakan.

Apa yang perlu bagi peserta adalah ketenangan. Kalau betul-betul takut diam tidak usah mendayung dan berpegangan, begitulah instruktur meyakinkan kam
 
Satu persatu peserta yang ketakutan mulai ber-canoe, mereka seolah menahan nafas, takut canoe bergoyang karena nafasnya, dan jatuh ke danau. Dan mereka selamat sampai di seberang dengan sorak-sorai, bahkan mau mencoba lagi.
 
Akhirnya peserta terakhir dari kelompok yang takut harus ber-canoe. Instruktur terus menerus menenangkan dan meyakinkan. Akhirnya dia berani naik canoe. Akan tetapi begitu canoe mulai jalan dia berteriak-teriak dan mulai ngomel-ngomel.

Dia marah-marah kok canoe jalannya lambat dan berbelok-belok, dan dia mulai menganggap instruktur yang mendampingi tidak mahir. Dia teriak-teriak minta ganti instruktur, tengok kanan, tengok kiri, balik badan minta ganti instruktur.

Dia goyang-goyang terus, meski sudah diingatkan supaya tenang, tetapi tidak didengarkan. Akibatnya canoe-nya terguling.
 
Dalam hubungan dengan Tuhan sering kali aku bertindak seperti peserta itu. Ketakutan, khawatir dan mulai meragukan Tuhan. Aku mau mencari apa yang aku pikirkan lebih menyelamatkan aku dan membawa aku ke seberang, aku mau mengganti Tuhan. Akibatnya aku justru tenggelam.
 
Sebagaimana Allah melalui Nabi Yesaya meneguhkan dan mengingatkan umat Israel yang terkepung musuh: “Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here