Renungan Harian 18 September 2020: WKRI

0
673 views
Ilustrasi: 120 anggota WKRI Cabang Klaten melaksanakan tugas liturgi di acara misa novena di Gua Maria Kerep Ambarawa, Jateng. (Ist)


Bacaan I: 1Kor. 15: 12-20
Injil: Luk. 8: 1-3
 
DALAM sebuah pertemuan Komisi Kerawam KWI dan para pengurus ormas Katolik, salah satu topik bahasan adalah peran ormas katolik. Ada yang mulai mempertanyakan kiprah WKRI, secara khusus di tingkat cabang.

Banyak peran WKRI di tingkat cabang justru di seputar altar dan pastoran.
 
Salah satu pengurus Komisi Kerawam melihat keprihatinan itu mendorong WKRI agar lebih memerankan diri sebagai ormas katolik. Untuk menantang mereka beliau mengatakan: “Kalau memang WKRI sudah tidak bisa berperan sebagai ormas dibubarkan saja.”

Pernyataan itu sontak membuat pengurus WKRI tersinggung, karena tidak menangkap esensi dari pernyataan itu.
 
Saya juga punya pengalaman dengan WKRI di paroki di mana saya bertugas. Berkali-kali diingatkan bahwa WKRI ini ormas. Maka harus lebih memerankan diri sebagai ormas Katolik di tengah masyarakat. Mereka masih sibuk soal koor, arisan, merangkai bunga, dan makan pastor.
 
Untuk mendorong WKRI di paroki, saya meminta agar urusan koor, merangkai bunga dan urusan makan pastor; tidak atas nama WKRI, tetapi ibu-ibu. Dan memang terjadi demikian. Namun ternyata ketika ada rombongan DPD berkunjung, WKRI di paroki tempat saya bertugas melaporkan bahwa WKRI di paroki ini sudah dibubarkan oleh pastor paroki.
 
WKRI adalah wadah kiprah perempuan Katolik di tengah masyarakat. Pada masanya dan sekarang ini mempunyai peran penting bagi perkembangan dan pertumbuhan iman serta memperkenalkan Gereja di tengah masyarakat.

Perempuan punya kemampuan dalam pewartaan dan menjaring informasi yang sering tidak dimiliki kaum pria. Namun sering kali dalam kiprahnya, lupa dan kehilangan orientasi, secara khusus di tingkat cabang.
 
WKRI adalah salah satu contoh kiprah perempuan dalam perkembangan Gereja. Tentu banyak perempuan yang dengan caranya sendiri memberikan diri bagi pertumbuhan dan perkembangan Gereja.
 
Sebagaimana Sabda Tuhan sejauh diwartakan Lukas menyebut banyak perempuan yang ikut serta dalam karya Yesus sejak awal.
 
Tuhan memanggil dan mengajak semua orang untuk terlibat tidak membeda-bedakan jenis kelamin.

Pertanyaan bagiku apakah aku mudah untuk ikut terlibat karena peka akan panggilan dan ajakannya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here