Sabda Hidup: Kamis, 22 Oktober 2015

0
1,085 views

St. Yohanes Paulus II

warna liturgi Hijau

Bacaan

Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53. BcO Hab. 2:5-20

Bacaan Injil: Luk. 12:49-53.

49 “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! 50 Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! 51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya.”

Renungan:

SUATU kali saya didatangi sebuah keluarga. Kepala keluarga menyatakan niatnya untuk menjadi anggota umat Katolik. Dia telah lama memikirkan dan merenungkannya. Telah beberapa gereja ia masuki. Namun hatinya tertambat ke gereja Katolik. Ia bersama keluarganya ke pastoran menemuiku. Tidak mudah baginya mengambil keputusan itu. Keluarga besarnya sudah melepaskannya karena berniat menjadi katolik.

Sebuah keputusan yang membawa konsekuensi pasti membutuhkan niat yang besar. Banyak perenungan yang mesti dilalui untuk mencapainya. Yesus pun mengalami, “Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!” (Luk 12:50).

Ada banyak keputusan hidup yang perlu sungguh-sungguh kita pertimbangkan. Kita tidak bisa serta merta mengambil keputusan. Untuk bisa dan berani memutuskan butuh keseriusan mempertimbangkannya.

Kontemplasi:

Pejamkan matamu sejenak. Bayangkan keputusan apa yang pernah kaubuat dan membutuhkan pertimbangan masak-masak.

Refleksi:

Tulislah bagaimana proses anda mengambil sebuah keputusan?

Doa:

Tuhan, semoga aku sungguh kuat kala mengambil keputusan dan tekun dalam menjalankannya. Amin.

Perutusan:

Aku akan mengambil waktu untuk mempertimbangkan keputusan yang aku buat. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here