Bacaan 1: Yes 45:6b-8. 18. 21b-25
Injil: Luk 7:19 – 23
RAGU adalah salah satu sifat manusiawi dari manusia. “Rasa ragu, adalah pertanda bahwa kita butuh mengevaluasi semua yang kita lakukan,” kata Borysenko, penulis Inner Peace for Busy Women and Inner Peace for Busy People.
Keraguan adalah bentuk ketidaktahuan atas apa yang tengah terjadi di depan mata. Evaluasi atas ketidaktahuan itu adalah dengan cara mencari tahu faktanya.
Yohanes Pembaptis saat di penjara mendapatkan laporan para muridnya atas karya-karya Yesus. Maka ia pun mengutus dua orang di antaranya untuk bertanya, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?”
Yohanes Pembaptis perlu mengkonfirmasi lewat muridnya bahwa Mesias benar sudah datang seperti yang ia ajarkan kepada para muridnya, “…yang lebih berkuasa dari aku akan datang sesudah aku”.
Tuhan Yesus pun menjawab murid-murid itu agar menyampaikan kepada Yohanes tentang apa yang mereka lihat sendiri.
“Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Jawaban Yesus mengambil dari nubuatan Nabi Yesaya (Yes 29:18-19; 35:5-6). Jawaban itu merupakan bahasa halus (secara tidak langsung) untuk menyampaikan bahwa Ia adalah benar Tuhan yang dinantikan kedatangan-Nya.
Dalam bacaan pertama, pernyataan Akulah Tuhan atau pernyataan Allah disebut (paling tidak) sebanyak sepuluh kali. Dalam nubuatan Nabi Yesaya itu, Allah jelas ingin menunjukkan identitas-Nya.
“Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.”
Dengan pernyataan ini, tentu telah menjawab keraguan Yohanes Pembaptis.
Adven (Latin: adventus) artinya adalah kedatangan, masa Adven bagi umat Katolik berarti menyiapkan diri untuk menyambut pesta Natal, memperingati kelahiran serta kedatangan Yesus kedua kalinya.
Pesan hari ini
Saat sedang ragu maka jangan pernah membuat keputusan penting namun lakukan evaluasi dan konfirmasi.
Yohanes Pembaptis telah memberikan teladan tentang hal itu, saat memastikan bahwa Yesus adalah Mesias, Tuhan yang dinantikan kedatangan-Nya.
“Visi tanpa eksekusi adalah halusinasi. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”
