Joyful Run AYD 2017: 5.500-an Orang Gelorakan Cinta Olahraga, Semangat Nasionalisme, dan Cinta Gereja Katolik Indonesia (1)

1
485 views
Joyful Run AYD 2017 di kawasan Alam Sutera, Tangerang, Banten, Minggu 7 Mai 2017. (Mathias Hariyadi)

MALAM belum sepenuhnya sirna. Kegelapan masih terasa semburat meninggalkan jejaknya di atas langit Alam Sutera, Tangerang, ketika ribuan peserta acara Joyful Run AYD 2017 mulai menyemut memasuki ruas badan jalan  utama  yang berlokasi persis di depan Mal Alam Sutera.

Matahari masih malas menampakkan wajahnya di ufuk timur, ketika ribuan orang peserta acara ini mulai menyesaki lahan luas di sekitaran panggung utama. Sementara sebagian orang masih sibuk berbenah diri jauh di luar panggung utama  pentas –karena masih berganti kostum dan kegiatan lainnya di arena parkiran mal— maka ribuan orang lainnya sudah berbalut semangat 45 dan tinggal  menunggu ‘komando’ untuk beraksi.

Atmosfir sukacita bersama

Ini bukan  demo, melainkan hanya sebuah peristiwa sederhana: lari-lari pagi dan jalan-jalan santai yang dilakukan ribuan orang  dengan membawa serta atmosfir sukacita. Karena itu, di tengah ribuan orang yang kemudian menyesaki lahan di seputaran panggung utama, mereka meregang-menahan nafas; seakan tak kuasa lagi untuk kemudian berlari kencang atau berjalan santai menuju titik-titik singgung sebagaimana telah ditentukan rutenya oleh Panitia Joyful Run AYD 2017 ini.

Tak kurang sebanyak 5.500-an peserta ikut ambil bagian dalam program acara lari pagi dan jalan-jalan sehat berlabel “Joyful Run AYD 2017” yang digagas oleh Komisi Kepemudaan KWI sebagai pre-event jelang penyelenggaran 7th Asian Youth Day 2017. (Mathias Hariyadi)

Waktu akhirnya menunjukkan pukul 06.00 WIB. Namun, matahari tetap saja masih malas menampakkan kegarangannya, setelah semalaman kawasan Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan sangat lebat. Di atas langit Alam Sutera, pendaran sinar terang mulai mendarat sedikit menerangi awal hari Minggu tanggal 7 Mei 2017.

Itulah momennya, ketika ribuan orang dengan antusiasme luar biasa besar tinggal menunggu ‘komando’ –lambaian flag off—untuk segera berlari dan berjalan santai.

Cinta tanahair dan Gereja Katolik Indonesia

Tapi tunggu dulu. Alunan semangat nasionalisme dan cinta mati atas kebhinekaan Indonesia mulai mengisi hati, ketika ribuan peserta acara Joyful Run AYD 2017 ini melantukan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Di tengah suasana pagi hari di bawah minimnya terang matahari namun dengan embusan angin alam yang segar usai guyuran hujan sepanjang malam, maka suasana ceria untuk berolahraga bersama dalam balutan semangat cinta Tanahair dan Gereja Katolik Indonesia  itu begitu terasa mencekat.

Pagi belum sepenuhnya tampil sempurna di awal pagi hari pekan pertama di bulan Mei 2017, ketika sinar matahari belum muncul dan angin semilir pagi masih berhembus sangat segar. (Mathias Hariyadi)

Indonesia Raya –lagu nasional kita— serasa ikut menyatukan semangat nasionalisme ribuan orang peserta Joyful Run AYD 2017,  memompa gelora cinta mereka akan Indonesia dan Gereja Katolik Indonesia. Di sebuah kemasan acara olahraga yang  bebas dari muatan politik, rasanya acara berlabel Joyful Run 2017 ini telah menjadi lahan kegembiraan bersama ribuan peserta.

Acara itu juga  sekaligus menjadi  “ruang waktu” dimana setiap warga negara RI bisa secara bebas merdeka meletupkan semangat nasionalisme dan gelora cintanya akan NKRI dan Gereja Katolik Indonesia.

Tanpa sekat

Di situ tidak ada sekat-sekat perbedaan. Semuanya larut dalam atmosfir sukacita bersama.

Lihatlah di antara 5.500-an peserta Joyful Run  AYD 2017 ini, banyak peserta  datang dari berbagai elemen masyarakat. Di situ ada yang tua, muda, remaja, bahkan anak kecil maupun mereka yang sudah boleh dibilang sangat uzur. Namun, semua hepi karena setiap peserta meyakini telah berada masuk pada  ‘ruang waktu’ semangat yang sama: mencintai kebhinekaan Indonesia, menjaga semangat nasionalisme dan keutuhan NKRI dan tentu saja “100 % katolik, 100 % Indonesia” –sesanti populer yang pernah dikumandangkan Romo Kandjeng Mgr. Albertus Soegijapranata SJ –Uskup pribumi Indonesia pertama dan Uskup Agung Semarang.

Acara Joyful Run AYD 2017 ini benar-benar membawa semangat anti sekat-sekat sosial. Selain beda umur, ribuan peserta ini juga datang dari berbagai lapisan sosial yang sangat beragam di masyarakat.

Tanpa sekat dan semua merasa hepi berlari bersama, berjalan santai bersama.

Dari tampilan fisik melalui pesona wajah manusia, juga bagaimana tubuh ragawi mereka itu sengaja ‘dikemas’ maupun banyaknya pernak-pernik aksesori yang ikut menempel pada bentuk ragawi mereka –taruhlah itu seperti merek sepatu, kacamata rayban, jam tangan, gadget dan earphone—  sudah sangat jelas bahwa ribuan peserta lari-lari pagi dan jalan sehat ini berasal dari   berbagai elemen sosial di masyarakat.

Di situ ada yang datang dari kelompok crème de la crème baik dari perspektif sosial maupun kemampuan ekonomi. Begitu pula ada yang datang dari kalangan selebriti yakni mereka yang sudah biasa tampil tenar di jagad pentas hiburan baik di dunia nyanyi, pranata cara (MC), musik, dan aneka program reality show lainnya.  Jangan lupa bahwa di situ juga ada masyarakat biasa yang namanya takkan pernah muncul di panggung hiburan, selain hanya di jalur medsos atau di lingkup pertemanan antar kawan dan kerabat dekat.

7th Asian Youth Day 2017 di Yogyakarta

Tapi  itulah apiknya acara yang mengusung label Joyful Run  AYD 017 ini. Sebuah program olahraga hepi-hepi yang telah dikemas apik oleh Komisi Kepemudaan (Kopkep) KWI bersama panitia khususnya. Kegiatan olahraga dan jalan-jalan sehat bersama di pagi hari ini memang sengaja dikemas sebagai program acara berkategori pre-event jelang penyelenggaraan 7th Asian Youth Day 2017.

Program 7th AYD di Yogyakarta itu sendiri baru akan berlangsung mulai tanggal 30 Juli sampai dengan 6 Agustus 2017 mendatang.

Baca juga:

Ini prediksi Komkep KWI sebagaimana resmi dirilis oleh Mgr. Ignatius Suharyo dalam kapasitasnya sebagai Ketua KWI bersama Mgr. Pius Riana Prapdi sebagai Ketua Komkep KWI di awal bulan Maret 2017 lalu. Yakni, tak kurang sebanyak  3.000-an OMK dari 30 negara di Asia ini akan datang ‘mengeroyok’ Keuskupan Agung Semarang –tepatnya Yogyakarta—untuk berpartisipasi pada perhelatan iman Orang Muda Katolik se-Asia ini yang mengusung tema apik: “Joyful Asian Youth: Living the Gospel in Multicultural Asia!”

Baca juga: 

Yang terjadi di kawasan Alam Sutera, Tangerang, di awal pagi hari di pekan pertama hari Minggu tanggal 7 Mei 2017 tadi memang hanyalah sebuah acara hiburan berupa lari-lari sehat dan jalan santai. Namun di balik itu, rasanya semua orang menangkap esensi penting yang barangkali tidak semua orang dengan gampang mencecapnya.

Tua-muda usia, kaya-biasa-sederhana kumpul jadi satu di arena acara “Joyful Run AYD 2017”.

Yakni, menggelorakan semangat cinta olahraga, semangat nasionalisme cinta kebhinekaan Indonesia dan utuhnya NKRI. Juga yang tak boleh ketinggalan adalah komitmen penting untuk terus menggelorakan sesanti “100% katolik, 100% Indonesia” yang secara amat subtil ingin ditiupkan oleh panitia melalui kegiatan lari-lari kecil dan jalan-jalan sehat demi semangat kebersamaan dan persatuan antar elemen masyarakat lintas agama, lintas segmen sosial, dan lintas umur.

Kredit foto: Mathias Hariyadi/Sesawi.Net

 

 

 

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here