Ledalero Mengutus 11 Misionaris Baru

0
1,895 views
Para Imam menumpangkan tangan/ Fr. Aldo

SUARA khas musik tradisional Maumere gegap gempita memenuhi bukit ledalero tatkala dengan diantar oleh para penari, 11 diakon yang diapiti oleh kedua orang tua, imam konselebran dan uskup pentahbis berarak menuju altar Tuhan. Rasa sukacita tak dapat dibendung sebab Tuhan yang telah memilih dan memanggil berkenan mentahbiskan hamba-hamba-Nya ini.

Perayaan ekaristi pentahbisan dipimpin oleh Uskup Ende, Mgr. Vincensius Sensi Potokota, Pr dan didampingi oleh 60-an imam konselebran pada Sabtu, (10/10/2015) di Ledalero, Maumere, Flores-NTT. Kesebelas diakon melalui refleksi panggilannya bersepakat untuk memilih kutipan Perikop Lukas 10:21 (“….tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil”) sebagai tema perayaan tahbisan.

Kutipan ini merupakan kutipan doa syukur Yesus kepada Bapa-Nya atas karya Agung Bapa yang boleh nyata terlaksana dalam diri orang-orang kecil. Melalui tema ini, para diakon hendak menyatakan diri mereka sebagai orang-orang kecil, yang karena kekecilannya boleh mendapat berkat dan rahmat dari Tuhan.

Sementara itu, dalam kotbah peneguhan kepada para diakon yang hendak ditahbiskan, Bapa Uskup menggarisbawahi arti dan makna ‘orang-orang kecil’. Menjadi orang-orang kecil Menurut Mgr. Sensi adalah sebuah rahmat dan berkat.

“Orang-orang kecillah yang memiliki berkat dan rahmat. Anda bersebelas adalah orang-orang terberkati yang diutus untuk mewartakan Allah yang adalah damai. Siapa yang memiliki Allah memiliki hidup. Sebagai misionaris, anda harus terus yakin bahwa Allah adalah pengharapan. Anda harus terus menyatakan kepada dunia bahwa Allah adalah sabar dan penghiburan. Hanya dalam Allah yang adalah pengharapan, sabar dan penuh penghiburan, seorang bisa menjadi berkat dan rahmat bagi sesama.”

Sebagai orang-orang yang telah menerima berkat dan rahmat, uskup mengajak para diakon untuk mewartakan berkat dan rahmat itu kepada siapapun dan kemanapun mereka pergi dan diutus. Bapa uskup juga menegaskan kembali keberpihakan Yesus kepada orang-orang kecil sebagai contoh panggilan seorang imam.

Uskup mengigatkan para diakoan agar mewartakan firman bukan hanya dengan mulut melainkan melalui aksi nyata sebagaimana halnya Yesus Sang Guru. “Ketika Anda bersaksi tentang semuanya, Anda bersaksi bukan hanya dengan mulut tetapi dengan seluruh hidupmu sebagaimana Kristus yang dengan cinta-Nya yang total memberi diri kepada kita.”

Senada uskup, Pater Provinsial SVD Ende, P. Leo Kleden, SVD juga menyebutkan pentingnya ekaristi sebagai sumber kekuatan seorang imam. Para imam baru diajak untuk selalu bersandar pada Tuhan. “Berlangkahlah seperti pewarta kecil yang rendah hati, Tuhan sendiri akan menyempurnakan yang kurang dalam diri-Mu.

Para imam baru yang telah ditahbiskan diutus untuk mewartakan Firman Allah ke seluruh dunia baik di dalam negri maupun di luar negeri, di mana SVD berkarya. Lima di antaranya berkarya di Indonesia yaitu di tiga provinsi SVD Di Indonesia (Timor, Ende dan Ruteng) sementara 6 lainnya berkarya di luar negeri (Angola, Vietnam, Australia, USA, Venezuela dan Paraguai)

Penulis : Fr. Aldo Foya (Maumere)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here