Pelita Hati: 17.09.2019 – Tuhan Yang Berbelas Kasih

0
1,534 views

Bacaan Lukas 7:11-17

Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Sahabat pelita hati,

BILA kita mengamati kisah-kisah mujizat Tuhan di dalam Injil, selalu diawali dengan permohonan orang yang meminta pertolongan disembuhkan dari sakit atau dibebaskan dari kuasa roh jahat. Selalu ada permohonan dan permintaan dari si sakit atau keluarganya. Namun dalam pelita sabda hari ini, kita melihat bahwa Yesus meakukan mujizat-Nya bukan karena diminta tetapi tergerak hatinya oleh belas kasihan ketika melihat seorang janda yang berduka karena anak satu-satunya meninggal dunia. Setidaknya ada dua (2) alasan yang membuat Tuhan melakukan tindakan kasih-Nya, yaitu: (1) yang bersedih adalah seorang janda yang dikategorikan sebagai kelompok lemah dan tak berdaya. (2) yang meninggal adalah putra tunggal alias anak satu-satunya yang tentu saja menjadi harapan dan tumpuan hidup di kelak kemudian hari.

Sahabat terkasih,

Belas kasih Tuhan sungguh nyata dan diberikan kepada orang yang layak menerimanya. Bangkitnya seorang anak muda di Nain ini tentu saja membangkitkan kembali harapan sang ibu terhadap sang anak yang kelak akan menjadi sandaran hidupnya. Lebih dari itu khalayak ramai pun semakin percaya bahwa Allah telah melawati mereka dengan hadirnya Yesus. Warta Pelita sabda  ini di satu pihak membesarkan harapan kita akan maha kasih dan kuasa-Nya yang kita percayai tetap berkarya hingga kini. Di lain pihak kita dipacu untuk berbelas kasih kepada sesama terutama yang sedang menderita. Mungkin kita tak mampu memberi sesuatu kepada sesama yang dirundung persoalan atau putus asa tetapi kehadiran kita terkadang sudah bisa meringankan bebannya. Semoga kehadiran kita dapat membawa kebaikan bagi sesama.

Di sana gunung di sini gunung,
di tengah tengahnya kebun Markisa.
Jangan bimbang apalagi bingung.
belas kasih-Nya  melimpah senantiasa.

Taman Doa Maria “Ratuning Katentreman lan Karaharjan” Gantang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here