Puncta 17.08.19 HR Kemerdekaan RI Matius 22: 15-21: Pahlawan Kita

0
839 views
Ilustrasi: Para mahasiswa STIKes Suaka Insan di Banjarmasin, Kalsel, mengadakan upacara bendera. (Dok. STIKes Suaka Insan Banjarmasin/SPC)

KITA masih ingat aksi heroik Serma Timbul Prawoto setahun yang lalu. Tepatnya tanggal 17 Agustus 2018, saat itu Serma Timbul menjadi perwira upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI di lapangan Barepan, Cawas, Klaten.

Saat akan dimulai pengibaran bendera, tali pengait bendera terlepas, sehingga talinya naik ke ujung tiang bendera. Secara spontan dan cekatan, Serma Timbul langsung memanjat tiang bendera setinggi 15-20 meter untuk mengambil pengait itu.

Ia berhasil membawa pengait turun dan pengibaran bendera dilanjutkan. Upacara hari kemerdekaan itu pun selamat dan lancar sampai pada akhirnya.

Komandan Kodim 0723/Klaten dan Bapak Camat Much Nasir sangat menghargai dan mengapresiasi tindakan kepahlawanan itu.

Dalam Bacaan Injil hari ini, Yesus dicobai oleh orang-orang Farisi tentang boleh dan tidaknya membayar pajak kepada kaisar.

Jawaban Yesus langsung menohok mereka. “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah, apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Kewajiban kepada Allah dan kepada kaisar tidak perlu dipertentangkan. Semua kewajiban harus dijalankan dengan baik sesuai dengan porsinya masing-masing.

Tentu kepada Allah harus lebih istimewa karena Dia Penguasa segala langit dan bumi. Namun tindakan Serma Timbul itu sudah cukup memberi teladan kepada kita untuk berbuat apa yang dituntut oleh negara.

Masyarakat kita sekarang ini membutuhkan orang-orang seperti Serma Timbul. Tindakan kongkret sebagai wujud bela negara. Kita membutuhkan orang-orang yang bisa menebarkan benih toleransi, cinta keberagaman, saling menghargai perbedaan, membangun kerukunan tanpa sekat-sekat yang mengkotak-kotakkan.

Negara sedang membutuhkan orang-orang yang mampu membangun kerukunan, merekatkan persaudaraan antar sesama warga bangsa.

Marilah kita berjuang bersama warga masyarakat yang cinta damai, membangun kemerdekaan ini untuk semua lapisan anak bangsa. Di sinilah kita diminta untuk memberikan apa yang wajib kita berikan kepada kaisar. Kaisar atau negara sedang prihatin atas sekat-sekat yang merongrong persatuan bangsa. Membangun kerukunan dan persatuan itulah yang wajib kita berikan.

Tito dari Yugoslavia membanggakan tentaranya
Sukarno mewariskan Pancasila bagi Indonesia
Yugoslavia terpecah menjadi beberapa negara
Indonesia tetap bersatu karena dasar negara Pacasila

Berkah Dalem,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here