Tak Serius dengan Ekaristi, Kualitas Iman dalam Bahaya

4
4,650 views
Mengikuti prosesi perayaan ekaristi di kapel St. John's Catholic Church di Siem Reap, Cambodia, bersama seorang imam misionaris Jesuit asal Indonesia. (Mathias Hariyadi)
mhariyadi/sesawi.net

JANGAN sepelekan liturgi dalam ekaristi atau misa. Kalau tak serius dan melakukannya dengan sikap tidak hormat, maka kwalitas iman dipastikan akan merosot. Pun pula juga jumlah umat katolik akan mengalami penurunan signifikan.

Peringatan sekaligus paparan wawasan keimanan ini disampaikan oleh dua petinggi Vatikan yakni Kardinal Raymond L. Burke –kepala Mahkamah Agung Tahta Suci—dan Kardinal Antoniou Canizares Llovera yang kini menjabat Praefect (Kepala) Departemen Urusan Peribadatan dan Sakramen Tahta Suci.  “Kalau kita merasa diri sebagai pusat liturgi, wah itu salah besar. Ekaristi macam itu kualitasnya buruk dan pada gilirannya nanti juga akan membuat kwalitas hidup beriman akan rapuh,” kata Kardinal Burke seperti dikutip Cindy Wooden dari Catholic News Service.

Tak kurang, Romo Nicola Bux juga ikut menyuarakan hal sama. Sebagai tenaga ahli di Departemen Ajaran Iman dan Sakramen, profesor ahli liturgi ritus-ritus Timur ini meyakini kebenaran omongan kedua kardinal di atas. Harap maklum, karena omongan kedua kardinal di atas itu muncul sebagai tanggapan atas buku Romo Bux yang baru saja diluncurkan di Roma, beberapa waktu lalu.

Terbit dalam bahasa Itali, buku Romo Bux ini kurang lebih akan membahas topik menarik, yakni “Bagaimana kita bisa menghayati ekaristi tanpa harus kehilangan iman”.

Komentar Kardinal Burke disampaikan, ketika beliau memberikan tanggapan pribadi atas peluncuran buku baru itu. “Seperti kata Romo Bux dalam bukunya, saya seratus persen setuju kalau tata liturgi ekaristi yang serampangan akan berakibat fatal. Iman kekatolikan kita bisa runyam dibuatnya,” kata sang kardinal.

Pada kesempatan sama, Kardinal Burke juga mengritik tajam perilaku para uskup dan jajaran di bawahnya yakni para pastor yang kadang—kadang menyepelekan hal-hal baku dalam tata perayaan ekaristi. Para uskup dan para imam di seluruh dunia –begitu sindir Kardinal Burke—sering kali dengan gampang mengatakan, yang lebih penting adalah iman, barulah urusan tatacara seremonial ekaristi.

Kardinal Canizares juga ikut menimpali urusan sensitif ini. Menurut beliau, pandangan umum seperti itu,  justru menyesatkan. “Enggak bisa begitu cara pikirnya. Justru kalau kita sembrono dan tidak memerhatikan tata liturgi perayaan ekaristi secara benar, yang kita petik justru kehancuran iman. Perilaku sembrono seperti itu jelas merupakan pelanggaran serius,” tandas kardinal berdarah Spanyol ini.

Liturgi tata perayaan ekaristi harus dipatuhi secara ketat.

Liturgi tata perayaan ekaristi yang ketat, kata sang kardinal ini, justru sangat diperlukan di zaman edan ini dimana banyak orang berperilaku seolah-olah Tuhan itu tidak ada.   Justru pada zaman edan ini, ekaristi atau misa suci menjadi sarana iman paling ampuh untuk ‘menyadarkan’ kembali orang-orang modern yang sudah lupa diri ini akan eksistensi Tuhan.

Iman menjadi penting, ketika orang-orang modern sudah mulai lupa bahwa hidup fana ini menjadi bermakna dalam ketika Yesus lahir di dunia fana untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Misteri penebusan inilah yang ingin kita hayati dalam perayaaan ekaristi.

Romo Bux pun ikut menimpali. Sekarang ini banyak orang katolik punya jalan pemikiran ‘aneh’, karena ekaristi itu hanya urusan rohani para imam dan kaum religius. “Padahal, sejatinya tidak. Itu urusan Tuhan sendiri karena Yesuslah yang menjadikan ekaristi itu ada,” kata Romo Lux.

4 COMMENTS

  1. Pendangkalan Iman Katolik sudah terjadi dan gejala mendahulukan Karunia daripada Pewartaan sudah merupakan hal yang biasa,salut kepada Kardinal Burke yang berani dan jelas mengutarakan pendapat tentang Liturgi dalam Ekaristi.

  2. Setelah saya membaca kitab Wahyu saya sadar bila kita mengikuti ekaristi,kita sedang berada di surga dan berkumpul dgn Bapa,Putera,Roh Kudus,para malaikat dan orang2 suci lainnya,maka saat mengikutinya coba bayangkan suasana itu dlm hati dan pikiran kita,damai dibumi,damai sorga,Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here