Bacaan 1: Yes 26:1-6
Injil: Mat 7:21. 24-27
Akar Tak Kuat, Penyebab Pohon Tumbang
Beberapa waktu lalu, dua pohon tumbang di Jalan Slamet Riyadi, Solo pada Rabu (25/12/2019) siang Waktu Indonesia Barat. Peristiwa itu membuat Pemerintah Kota Solo mengawasi deretan pohon lain di ruas jalan itu serta mengambil tindakan yang perlu untuk mencegah tumbangnya pohon yang lain.
Lemahnya perakaran pohon diduga menjadi penyebab tumbangnya pohon, selain kencangnya angin yang berembus saat itu.
Akar berfungsi menopang tumbuh tegaknya tanaman. Akar akan mengembangkan dan memanjangkan tubuhnya agar kuat menahan tanaman saat tertiup angin atau terkena badai sekalipun.
Tuhan Yesus menyebut, orang yang dianggap-Nya bijaksana adalah mereka yang memiliki akar atau dasar iman yang kuat, layaknya bangunan dengan pondasi diatas batu.
Sebab iman memiliki tiga unsur, yaitu percaya, berserah dan taat melaksanakan kehendak-Nya.
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.”
Orang dengan kriteria semacam itulah yang dikehendaki-Nya dan akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Dalam bacaan pertama, Nabi Yesaya menyampaikan nyanyian iman, pujian syukur kepada Allah. Ada dua ungkapan pujian dan syukur kepada-Nya:
- pujian syukur atas karunia perlindungan (kota yang kuat) untuk keselamatan kita
- karena mampu menjatuhkan dan merendahkan orang-orang yang meninggikan diri dan mengangkat orang yang benar
Orang-orang benar akan masuk melalui pintu gerbang ke dalam kota dan menikmati keselamatan Allah.
Nabi Yesaya mengajak umat Israel untuk bertobat dan kembali mengimani Allah.
Pesan hari ini
Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal.
Tanpa iman yang kuat sebagai akar dan pondasi hidupmu, kamu akan tumbang.
“Kadang-kadang kamu tidak menyadari kekuatanmu sendiri sampai kamu berhadapan dengan kelemahan terbesarmu.”
