Pelita Hati: 14.11.2022 – Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau

0
727 views

Bacaan: Wahyu 1:1-4; 2:1-5a, Lukas 18:35-43 

Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!” Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!” Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.

Sahabat pelita hati, 

ADA tiga (3) tokoh dengan masing-masing karakter dalam pelita sabda hari ini, yakni: si pengemis buta, orang-orang yang  berjalan bersama Yesus dan akhirnya Tuhan Yesus sendiri. Penginjil Lukas tidak menyebut siapa nama pengemis buta itu, sementara penginjil Markus menyebutnya Bartimeus. Singkatnya,  karena tidak dapat melihat maka ia mengandalkan pendengarannya dan kemudian mulutnya untuk memohon rahmat kepada Tuhan. Setelah mendengar bahwa Yesus dari Nazaret melewati jalan di mana ia duduk meminta-minta, ia berteriak-teriak memanggil-manggil  Yesus. Ini sebentuk usaha sang pengemis untuk memohon rahmat. Tokoh kedua adalah orang-orang yang berjalan di depan dan memarahi si pengemis itu. Namun justru ia semakin kuat berteriak memanggil-manggil nama Yesus. Inilah sebentuk usaha si pengemis yang tak pantang menyerah memohon dan tidak takut kepada siapa pun. Yang ia dambakan adalah teriakannya dapat didengarkan Tuhan. Akhirnya, Yesus justru mendekati si pengemis itu. Dengan belas kasih dan cinta-Nya Ia bertanya, “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Pertanyaan ini adalah cara Tuhan untuk menjajagi seberapa iman si pengemis buta itu. Yesus ingin mendengar dan melihat langsung jawaban imannya. Ujung akhir dari perjumpaan itu adalah datangnya mujizat Allah. Si buta dapat melihat. 

Sahabat terkasih, 

Dari kisah ini, kita belajar tentang gigihnya iman si buta. Ia tak takut dan pantang menyerah untuk dapat berjumpa dengan Tuhan. Kegigihannya dijawab oleh Tuhan dengan berkat penyembuhan.  “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau.”  Begitulah sabda Yesus kepada si buta. Semoga kita pun terinspirasi oleh kisah iman ini.  Pantang menyerah dan tidak pernah putus asa karena Tuhan sungguh berlimpah berkah..

Di sana ada burung Bangau,
di sini banyak burung berkicau.
Anakku, lihatlah engkau,
imanmu telah menyelamatkan engkau.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here