Pelita Hati: 23.01.2018 – Menjadi Saudara Tuhan

0
2,207 views

Bacaan Markus 3:31-35

Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mrk. 3:32-35)

SEPINTAS kata-kata Yesus ini tidak menghormati dan menghargai ibu dan sanak kerabat-Nya. Sejatinya tidak demikian. Justru Tuhan ingin mendudukkan Maria, ibu-Nya pada tempat yang benar. Artinya, Bunda Maria dihormati bukan pertama-tama karena ia melahirkan Yesus tetapi ia adalah pribadi yang tekun melaksanakan kehendak Allah.

Ketekunan dan kesetiaan Maria ditunjukkan sejak awal panggilannya menjadi ibu Tuhan hingga peristiwa penyaliban putera-Nya. Tak sekalipun Maria mengeluh apalagi putus asa terhadap jalan hidup yang ditapakinya. Karenanya Yesus mengajarkan kepada kita bahwa penghormatan seseorang tidak ditentukan oleh kedekatan relasi atau hubungan darah tetapi didasarkan atas mutu kualitas hidupnya. Itu sebabnya Tuhan berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (ay.34b-35).

Semoga kita mampu mencontoh kesetiaan dan ketekunan Bunda Maria dalam melaksanakan kehendak Tuhan agar kita pun pantas disebut saudara-saudara-Nya.

Ke Surabaya main di Tunjungan,
Tunjungan Plaza tempat belanja dan makan.
Tanamkanlah sabda-Mu ya Tuhan,
mampukan kami tuk melaksanakan.

dari Papua tanah terberkati,
Berkah Dalem, rm.istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here