Peristiwa Ambruknya Lantai Selasar BEI: “Saved by the Bell”

0
773 views
Berusaha menolong para korban sesuai metode first aid. (Ist)

PUJI Tuhan, saya masih diberi anugerah kehidupan…

Siang tadi (hari Senin tanggal 15 Januari 2018), saya habis rapat di Kuningan dan Sudirman, lalu masuk gedung BEJ Tower 2. Agak sepi lobby-nya dan saya lihat teman-teman kantor ke arah kiri BCA; yang satu ke kanan arah BNI, saya yang semula berdiri di resepsionis mau telepon langsung ke lift tengah….

Saat pintu lift paling kiri dua meter dekat resepsionis terbuka,  saya masuk dan belum sempat pencet lantai tiba tiba ada suara berderak….tiba tiba seperti suara helikopter…..lantai mezzanine nampaknya jatuh dan saya terbengong…..

Dadaku berdegup kencang, belum sadar apa yang terjadi dan naluriku harus lari…. Saya berteriak mengajak orang keluar lewat pintu emergency….

Naluri saya langsung berkata,  pasti banyak korban. Itu karena saya lihat banyak mahasiswa di lantai tersebut dan t teriakan histeris kudengar….

saya berlari dari basement ke lobby… dan banyak anak berseragam tergeletak simbah darah….

Kami bersama-sama angkat mereka ke halaman tower di rerumputan… kami baringkan dan saya praktikkan metode  first aid yang  pernah diajarkan….

Berbagai cara kita lakukan sambil menunggu paramedik.

Puji Tuhan.

Sepertinya Tuhan memberi kekuatan tambahan padaku mengangkat korban.  Ada 10-12 korban tergeletak dan saya cek satu-satu ada darah keluar dari mulut, hidung, atau telinga tidak…

Saya minta mereka sadar jangan tertidur….

Saya minta mereka meludah, takut ada darah di mulut.

Ah .. dalam sekejap terjadi korban tergeletak….

Saya memarahi mereka yang ambil potret saat korban menderita…

Saya usir mereka dan minta tandu dan ambulans.

Sapu tangan penuh darah dan saya bersyukur korban bertahan… kaki patah. Pinggang kesakitan….

Saat seperti itu, saya berusaha menenangkan mereka sambil mata awas, kalau-kalau ada yang memanfaatkan kesempatan mengambil barang dst.

Tuhan masih menjagaiku dan saat seperti itu yang ada hanya “selamatkan dan tenangkan”…

Mencoba menolong. (Ist)

Saya minta bantuan ibu-ibu yang menemaniku untuk membuka hijab korban karena takut ada luka di kepala dan ternyata demikian….

saya sambil memohon maaf membersihkan luka-luka luka di kepala…

Hatiku sedih,  karena mereka mau belajar tapi malah kena musibah.

Semoga di bawah lantai yang runtuh tidak ada yg berada di bawahnya. Semoga korban luka bisa segera dirawat dan segera sembuh. Terima kasih pada para medik yang sigap dan memberi yang terbaik.

Saya menyadari betapa kecilnya saya ini… dalam sekejap,  kita bisa menjadi bukan apa-apa.

Rencana makan siang bersama teman kantor batal… Lalu setelah semua korban yang di area rumput diangkat semua… Saya mencari teman kantor dan ketemu pimpinanku Bu Neni lapor bahwa saya baik-baik.  Saya telepon isteri, anak, dan cucu….

Tuhan masih menjagaiku.

Pukul 14.00 WIB,  saya berjalan ke halte TransJakarta ….mau pulang dan hujan semakin deras aku menanti TJ Koridor 9 pulang.

Terima kasih kawan-kawan  atas WA, SMS dan telepon menanyakanku.

Puji Tuhan,  saya masih boleh berjalan dan ikut semampuku membantu yang kesakitan.

Terima kasih atas kiriman foto dan video yang memperlihatkan lokasi…

Melihat foto dan video,  saya tahu dimana tadi saya berada. Saya tidak mau motret.  Saya mau berlari dan menolong yang bisa ditolong….

Have a nice day…..GBU all.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here