Belajar Kitab Suci Tak Cukup dengan Akal dan Budi

0
41 views
Ilustrasi pertemuan Apolos dan Akwila serta Priskila

Bacaan 1: Kis 18:23-28

Injil: Yoh 16:23b-28

Akal merupakan kodrat alami yang dimiliki manusia, kemampuan berpikir manusia, yang lalu mendorong aktif untuk berbuat sesuatu. Kemampuan berpikir untuk belajar sesuatu yang kemudian dapat membentuk tingkah laku.

Sedang budi merupakan unsur rohani dan budaya, bathin dan rasa yang dimiliki manusia. Paduan dari akal dan budi pada akhirnya dapat menimbang baik buruknya segala sesuatu.

Sejatinya, pendidikan membuat manusia berkesempatan mengasah akal budinya. Namun seringkali tidak berimbang dan hanya akalnya saja yang diasah.

Ada tiga jenis implementasi iman, yaitu

  • iman dan perbuatan
  • iman dan akal budi
  • iman dan keselamatan

Dengan akal dan budinya, manusia berusaha mengerti, mengenal lebih baik, untuk mengerti lebih baik apa yang telah dinyatakannya kepada siapa telah memberikan kepercayaannya.  

Setelah memahami dengan akal budinya, lalu sepenuhnya mempercayakan diri pada Allah.

Apolos adalah seorang Yahudi yang dibaptis menjadi Kristen dengan baptisan Yohanes. Ia belajar kekristenan dan sangat ahli dalam Kitab Suci di pusat kekristenan di Aleksandria (Mesir).

Praktis Apolos belum mengenal dan mendapatkan pencurahan Roh Kudus. Apolos dalam belajar kekristenan praktis hanya mengandalkan akal dan budinya.

Belajar iman hanya dengan akal dan budi memang tidak sepenuhnya salah, karena iman juga diimplementasikan dengan akal dan budi. Hanya saja tidak lengkap tanpa Roh Kudus.

Maka, ketika di Efesus bertemu dengan murid Rasul Paulus yaitu Akwila dan Priskila, Apolos dilengkapi dengan baptisan Roh Kudus sehingga menjadi lengkap. Apolos mendapatkan pengajaran dari Akwila dan Priskila pentingnya peran Roh Kudus.

Peran karya Roh Kudus dalam diri Apolos menjadi nyata saat ia mengajar di Korintus. Ia menjadi sangat berguna bagi jemaat Korintus dalam membangun iman kekristenan disana.

Dalam salam perpisahannya bersama para murid, Tuhan Yesus mengingatkan agar meminta kepada Allah Bapa-Nya untuk dikaruniai Roh Kudus.

“Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.”

Pesan hari ini

Sebagai katolik, kamu telah dikaruniai Roh Kudus.

Biarkanlah Dia berkarya dalam hidupmu melengkapi akal dan budimu dalam beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.

“Ketika berhadapan dengan orang, ingatlah kamu tidak sedang berurusan dengan makhluk yang memiliki logika saja, tetapi makhluk yang berperasaan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here