Percik Firman : Berjiwa Sosial

0
182 views

Kamis, 17 Maret 2022

Bacaan Injil: Luk. 16: 19-31

Saudari/a ku ytk.,

KEKAYAAN sebenarnya bukan penghalang, tetapi bisa menjadi sarana untuk hidup baik dan suci. Bahkan bisa sarana keselamatan dan berbagi pada sesama. 

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengkritik sikap orang kaya yang egois dan menyalahgunakan kekayaannya. Ia tidak peduli pada Lazarus yang miskin. Ia lebih banyak bersukaria dalam kemewahannya dan tidak berjiwa sosial pada sesamanya.

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Harta kekayaan di dunia ini juga tidak kekal. Saat orang mati, harta itu tidak dibawa. Tuhan tidak melarang orang menjadi kaya. Kita boleh kaya. Tetapi yang perlu diingat, jangan menjadikan harta itu sebagai berhala. 

Jangan kita diperbudak oleh harta itu. Jangan sampai kita men-tuhan-kan harta itu. Harta yang kita miliki adalah sarana untuk mengabdi Tuhan dan melayani sesama. 

Banyak orang kaya yang saya kenal berjiwa sosial, peduli pada kehidupan Gereja, peduli pada orang miskin, peduli pada orang sakit, peduli pada anak yatim piatu di panti asuhan, peduli pada orang-orang jompo di panti wredha, dsb. 

Bahkan ada seorang bapak muda yang kaya berkata, “Romo, harta ini titipan Tuhan. Kami berusaha berbagi kepada saudara-saudari yang membutuhkan.”

Pertanyaan refleksinya, apa makna harta kekayaan bagi Anda selama ini? Bagaimana sikap Anda terhadap orang yang berkekurangan di sekitar Anda? Marilah kita menjadikan hidup kita bermakna bagi orang lain dengan berbagi kasih.

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari bumi MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here